5.464 Warga Ngungsi Akibat Erupsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

12 Januari 2024 05:40

GenPI.co - Sebanyak 5.464 orang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan para pengungsi ini terdiri dari 2.659 laki-laki dan 2.805 perempuan. 

"Data terpilah dari total tersebut, diantaranya lansia 575 jiwa, anak-anak 312 jiwa, ibu menyusui 118 jiwa, balita 76 jiwa, ibu hamil 23 jiwa, dan disabilitas 12 jiwa," kata Muhari, Jumat (12/1).

BACA JUGA:  Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 2 Km, Warga Dilarang Mendekat!

Muhari menjelaskan jumlah pengungsi paling banyak berasal dari Kecamatan Wulanggitang, yakni 3.609 orang.

Selain itu, pengungsi lain dari Kecamatan Titehena sebanyak 1.698 orang.

BACA JUGA:  Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Bandara Gewayantana Larantuka Ditutup Sementara

Sebagai informasi, Pemerintah daerah menetapkan status siaga darurat bencana alam erupsi Gunung api Lewotobi Laki-laki selama 14 hari terhitung sejak 1 hingga 14 Januari 2024.

Sebelumnya, masyarat diminta menjauh dalam radius sektoral 5 kilometer (km) dari Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tengah erupsi.

BACA JUGA:  Antisipasi Bahaya Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Masyarakat Diminta Menjauh Radius 5 Km

Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki PVMBG, Iing Kusnadi, mengatakan pihaknya mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki.

"Sejak dinaikkan tingkat aktivitas pada tanggal 9 Januari 2024 pukul 23.00 WITA, terlihat aktivitas erupsi semakin tinggi, suara gemuruh dan dentuman juga sangat tinggi, lalu mulai terlihat besarnya erupsi," kata dia.

Menurut dia, gemuruh ini menandakan gunung terjadi erupsi karena resonansi dari lubang dan dorongan magma ke atas.

"Kita harap masyarakat tidak mendekati sektoral 5 km itu," imbuh dia.

Dia menjelaskan sejak kenaikan status dari siaga menjadi awas, Gunung Lewotobi Laki-laki terus mengeluarkan bunyi dentuman dan gemuruh.

Di sisi lain, dia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan apabila terjadi hujan.

Hujan ini bisa membawa material yang sudah ada seperti material piroklastik, yakni pasir, debu, dan abu vulkanik.

"Kalau volume air banyak dan membawa material hasil erupsi maka mengakibatkan lahar," jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co