GenPI.co - Gunung Semeru mengalami sebanyak 19 kali gempa letusan pada Senin (22/1) pukul 00.00-06.00 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung api Semeru Yadi Yuliandi mengatakan 19 kali gempa letusan ini dengan amplitudo 10-21 mm dan lama gempa 65-140 detik.
"Semeru juga mengalami gempa embusan dengan amplitudo 4-6 mm, dan lama gempa 52-75 detik," kata dia.
Yadi menjelaskan aktivitas Gunung Semeru ini sebelumnya tercatat 69 kali gempa letusan, 3 kali gempa guguran, 13 kali gempa embusan, 2 kali harmonik, 1 kali gempa vulkanik, dan 4 kali gempa tektonik jauh pada Minggu (21/1).
Di sisi lain, aktivitas ini terekam dalam seismograf terjadi 2 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 14-39 mm, S-P 15-16 detik dan lama gempa 39-74 detik pada Senin.
"Secara visual, Gunung Semeru tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut dan timur," papar dia.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengimbau warga untuk tidak beraktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
"Kemudian tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," ungkap dia.
Menurut dia, di luar jarak ini masyarakat dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Hal ini karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News