GenPI.co - Gunung Semeru di Jawa Timur kembali mengalami erupsi sebanyak 2 kali pada Selasa (23/1) pada pukul 15.48 dan 18.53 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung api Semeru Ghufron Alwi mengatakan erupsi pertama terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 128 detik.
Akan tetapi, tinggi kolom erupsi Gunung Semeru ini tidak teramati.
Setelah itu gunung api ini kembali erupsi pada pukul 18.53 WIB.
"Tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak (sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut)," kata dia.
Ghufron menyebut erupsi kedua ini kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan timur.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 123 detik.
Sebagai informasi, status gunung ini pada Level III atau Siaga.
Maka dari itu, dia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Hal ini karena berpotensi dilanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Warga juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," tegas dia.
Di sisi lain, masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Hal ini terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sepanjang tahun 2024 Gunung Semeru ini mengalami erupsi sebanyak 9 kali.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News