GenPI.co - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Selatan memiliki potensi curah hujan tinggi dengan klasifikasi awas.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, mengatakan saat ini sebagian besar wilayah di Indonesia sudah memasuki musim hujan.
"70% wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan. Untuk periode akhir Januari 2024, wilayah yang memiliki potensi curah hujan tinggi dengan klasifikasi awas terjadi di wilayah NTB dan Sulawesi Selatan," kata dia, Jumat (26/1).
Ardhasena membeberkan wilayah lain yang masuk dalam klasifikasi siaga, yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, Sulawesi Selatan, dan Papua.
Di sisi lain, wilayah dengan klasifikasi waspada adalah Provinsi Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua, dan Papua Barat.
"Pada musim hujan, diimbau kepada masyarakat agar mengambil tindakan preventif untuk menjaga kondisi dengan mengkonsumsi makanan dan vitamin, menggunakan pakaian hangat, sedia payung atau jas hujan ketika beraktivitas di luar ruangan," papar dia.
Sementara itu, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menambahkan cuaca ekstrem mengancam sebagian besar wilayah Indonesia hingga Februari 2024.
"Masyarakat diminta waspada dan siap-siaga akan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi," ungkap dia.
Dwi memaparkan sedikitnya terdapat 3 penyebab terjadinya cuaca ekstrem ini.
Pertama, Monsun Asia yang menunjukkan aktivitas cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Kedua, adanya daerah tekanan rendah yang terpantau di sekitar Laut Timor, Teluk Carpentaria dan di Samudra Hindia barat Sumatra.
Ketiga, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial.
"Kondisi tersebut dapat meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah Indonesia," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News