GenPI.co - Gunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 600 meter pada Jumat (2/2).
Maka dari itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
"Erupsi terjadi pukul 05.59 WIB. Abu vulkanik berwarna putih dengan intensitas sedang mengarah ke utara," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto.
PVMBG juga meminta masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari puncak Gunung Semeru.
Hal ini karena wilayah ini rawan terhadap bahaya lontaran batu.
Masyarakat juga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Daerah ini berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Di sisi lain, masyarakat perlu mewaspadai awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Seperti diketahui, erupsi Gunung Semeru tercatat mengalami 79 kali gempa letusan pada 1 Februari 2024.
Gempa ini terjadi dengan amplitudo 10 sampai 23 milimeter dan lama gempa 55 sampai 181 detik.
Gempa getaran banjir juga terjadi dengan amplitudo 7 milimeter dan lama gempa 1.800 detik.
Selain itu, gempa guguran Gunung Semeru terjadi sebanyak 10 kali dengan amplitudo 3 sampai 12 militer dan lama gempa 40 hingga 62 detik.
Adapun Gunung Semeru adalah gunung api paling aktif erupsi di Indonesia sepanjang tahun 2023, yakni sebanyak 29.131 kali.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News