GenPI.co - Sejumlah truk penambang pasir terjebak aliran banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (8/3) sore.
Truk ini beroperasi di daerah Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo tepatnya di Desa Jugosari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Ada beberapa truk yang terjebak aliran lahar dingin Gunung Semeru, namun sebelumnya kami sudah mengimbau kepada para penambang pasir untuk waspada karena cuaca ekstrem," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Yudi Cahyono, dikutip Sabtu (9/3).
Yudi menjelaskan tidak ada korban jiwa dalam kejadian truk penambang pasir yang terjbak di aliran lahar dingin Gunung Semeru.
Akan tetapi, jumlah truk yang terjebak lebih banyak dibandingkan beberapa hari lalu.
"Informasi getaran banjir lahar dingin Semeru tercatat amplitudo maksimum 16 mm, sehingga debit aliran lahar dingin cukup deras," papar dia.
Yudi membeberkan sebenarnya BPBD dan para sukarelawan selalu memberikan sosialisasi kepada para penambang pasir untuk berhati-hati.
Hal ini terutama ketika cuaca mendung dan hujan deras mengguyur kawasan puncak Gunung Semeru.
"Kami juga sudah memberi peringatan kepada para penambang pasir yang bekerja di daerah aliran lahar dingin Semeru bahwa selama sepekan ke depan akan terjadi cuaca ekstrem berdasarkan informasi dari BMKG," ungkap dia.
Yudi menambahkan banjir lahar dingin Gunung Semeru aman dan terkendali berada di jalurnya, sehingga tidak sampai meluap ke permukiman penduduk.
Sementara itu, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi menerangkan Gunung Semeru menunjukkan adanya getaran banjir pada Jumat pukul 12.00-18.00 WIB
"Terjadi satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 16 mm, dan lama gempa 9.300 detik," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News