193,6 Juta Orang Diprediksi Mudik Lebaran Tahun Ini

12 Maret 2024 20:30

GenPI.co - Sebanyak 193,6 juta orang diperkirakan mudik pada saat Lebaran 2024 ini. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan prediksi ini berdasarkan survei potensi pergerakan masyarakat selama mudik Lebaran.

Dalam hal ini, pergerakan masyarakat diprediksi meningkat oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Komunikasi dan Informatika dan para pakar.

“Berdasarkan hasil survei tersebut, pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang,” kata Budi, Selasa (12/3).

BACA JUGA:  DAop 2 Bandung: Pendaftaran Mudik Motor Gratis Dilayani hingga 18 April 2024

Budi menjelaskan angka mudik ini meningkat dibandingkan pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 sebanyak 123,8 juta orang.

Budi membeberkan dari hasil survei menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak, yakni Jawa Timur sebesar 16,2% (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek sebesar 14,7% (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5% (26,11 juta orang).

BACA JUGA:  Buruan Pesan! Ada 344 Perjalanan KA Tambahan dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen untuk Mudik Lebaran

Sedangkan daerah tujuan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 31,8% (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4% (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6% (32,1 juta orang).

Di sisi lain, angkutan untuk mudik Lebaran yang digunakan adalah kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta), bus 19,4% (37,51 juta), mobil pribadi 18,3% (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).

BACA JUGA:  Layani Mudik Lebaran, Pelni Medan Tambah 5 Call Kapal

"Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama Instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta," papar Budi.

Budi menambahkan pemerintah akan memberlakukan kebijakan efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik ini.

"Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang berisiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," jelas Budi.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co