GenPI.co - Warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang diprediksi terjadi selama 3 hari ke depan.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono mengatakan kondisi ini berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini.
BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi pusat tekanan rendah di bagian barat dan utara Australia.
Menurut dia, fenomena ini membentuk pertemuan arus angin atau konvergensi di wilayah Jawa dan perairan selatan Jawa.
Angin ini bertiup dari arah barat daya sampai barat laut dengan kecepatan 30 sampai 50 km per jam.
"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang yang dapat memicu bencana hidrometeorologi berupa pohon tumbang atau patah, banjir, juga tanah longsor," kata dia, dikutip Senin (18/3).
Warjono menyebut ada pula fenomena Madden Julian Oscilation (MJO) atau fenomena gelombang atmosfer tropis terpantau di Fase 5 (Maritime-Continent) dan gelombang atmosfer Rossby Ekuator di Jawa bagian tengah dan timur.
Hal ini turut berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Di sisi lain, Suhu Muka Laut (SML) baik dalam skala harian maupun mingguan di Laut Jawa dan Samudra Hindia Selatan Jawa terpantau hangat sebesar 29-31 derajat celsius.
"Anomali suhu muka laut terpantau positif (hangat) yaitu sebesar 0,5-2,5 derajat Celsius sehingga menambah potensi penguapan atau kandungan uap air dalam atmosfer," papar dia.
Selain itu, berdasarkan hasil analisis terkini dari profil vertikal, kelembaban udara pada ketinggian 1,5-3,0 km berkisar antara 50-90 persen (cukup basah).
Kondisi ini menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY pada siang, sore, dan malam hari.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News