GenPI.co - Sebanyak tujuh warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), meninggal dunia akibat banjir.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan para korban tersebut ditemukan meninggal dunia pada waktu dan lokasi yang berbeda-beda.
Abdul menjelaskan sebanyak 5 korban banjir di Kudus ditemukan meninggal dunia terdampar di area sungai dan persawahan.
Lokasinya adalah persawahan Kirig (3 korban), areal persawahan Temulus (1 korban), dan 1 korban ditemukan di tanggul sungai tak jauh dari penemuan sebelumnya.
Selain itu, ada 1 korban meninggal dunia diduga akibat tersetrum aliran listrik.
Korban ditemukan petugas gabungan tergeletak di genangan banjir.
“Hari ini (kemarin) kembali ditemukan satu korban lagi di areal persawahan Dukuh Goleng sehingga total ada tujuh korban meninggal,” kata dia, Rabu (20/3).
Abdul membeberkan para korban ini sempat dilaporkan hilang tenggelam terbawa arus banjir di Kudus yang terjadi sejak Kamis (13/3).
Pihaknya tengah memastikan identitas ketujuh korban meninggal dunia tersebut.
Di sisi lain, banjir ini berdampak kepada 39.272 warga Kudus. Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 4.188 orang yang terpaksa harus dievakuasi ke posko pengungsian.
Sebagai informasi, data dari Tim Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, banjir ini menggenangi sebanyak 6.523 unit rumah warga dan 2.295 hektare (ha) sawah dan terancam gagal panen.
Wilayah yang terdampak banjir cukup parah ada di 5 kecamatan di Kudus, yakni Mejobo, Jati, Undanaan, Jekuloko, dan Kaliwungi.
Abdul menyebut banjir terjadi akibat hujan deras yang masih mengguyur Kudus dan sekitarnya serta jebolnya tanggul pembatas Sungai Wulan.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News