GenPI.co - Aktivitas Gunung Semeru di Jawa Timur didominasi gempa letusan pada Jumat (29/3) pagi setelah erupsi awan panas pada Kamis (28/3).
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi, mengatakan pengamatan kegempaan terekam sebanyak 17 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 70-155 detik pada Jumat pukul 00.00-06.00 WIB
"Selain itu, juga terekam adanya enam kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 17-27 mm, S-P 16-35 detik dan lama gempa 77-187 detik," kata dia.
Yadi menjelaskan saat itu Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-II.
Asap kawah tidak teramati, lalu cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah selatan dan barat.
Di sisi lain, pengamatan pada pukul 06.00-12.00 WIB tercatat 8 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-22 mm, dan lama gempa 81-95 detik.
Selanjutnya, gempa embusan terjadi sebanyak 4 kali dengan amplitudo 3-6 mm, dan lama gempa 14-50 detik.
Sebagai informasi, hasil analisis dan evaluasi Badan Geologi Kementerian ESDM, tingkat aktivitas Gunung Semeru tetap pada level III (Siaga).
Rekomendasinya, masyarakat dilarang beraktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat juga dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Area ini berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Selain itu, masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lontaran batu (pijar).(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News