GenPI.co - Teknologi modifikasi cuaca berbasis siaga atau standby on call disiapkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mitigasi cuaca ekstrem khususnya saat mudik Lebaran 2024.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) siap dilakukan apabila terjadi cuaca buruk.
“Daerah mana pun yang mengalami cuaca memburuk, itulah yang akan dilakukan TMC. Bila ada status tanggap darurat maka TMC pasti akan dilakukan,” kata dia, dikutip Selasa (2/4).
Guswanto menjelaskan sesuai hasil analisis cuaca BMKG, selama arus mudik Lebaran sejumlah daerah berpotensi mengalami cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.
Dia membeberkan pada fase pertama sepekan sebelum Lebaran (3-9 April 2024), BMKG memperkirakan terjadi hujan intensitas sedang-lebat (150 mm – 200 mm).
Cuaca ekstrem ini berpotensi meningkatkan gelombang laut mulai dari 1,25 meter -2,5 m.
Menurut dia, kondisi ini berpotensi terjadi di Samudera Hindia selatan.
Dampaknya, pada penyeberangan laut di Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Sedangkan Pelabuhan Gilimanuk berpotensi banjir rob.
“Para pemudik atau penyedia jasa angkutan juga diminta untuk secara aktif melihat informasi dan kondisi cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan,” papar dia.
Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan memprediksi pergerakan pemudik meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 123,8 juta orang.
Puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 5-8 April 2024, puncak arus balik akan terjadi pada 13 - 16 April 2024.
Maka dari itu, Kemenhub menilai informasi dan upaya kesiapsiagaan penanganan cuaca dan iklim sangat penting.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News