Mengintip Kehebatan Cuci Otak Dokter Terawan Sembuhkan Stroke

23 Oktober 2019 07:05

GenPI.co - Salah satu tokoh yang dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah Mayjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto, SpRad(K). Pria yang menjadi Menteri Kesehatan ini menuai kontroversi akibat Terapi Cuci Otak dengan alat Digital Substraction Angiography (DSA).

Terawan mengatakan terapi tersebut awalnya hanya untuk meningkatkan keselamatan pasien saat tindakan. Namun dengan mengembangkan teknik, penggunaan alat DSA bisa untuk terapi beberapa kondisi.

"DSA sebenarnya adalah alat diagnostik yang bisa untuk terapi apa saja. Kalau ada yang pecah bisa ditambal melalui teknik DSA.” Kata Terawan.

BACA JUGA: Salut! Ayah Kuli Bangunan Ibu Tukang Cuci, Kini Dia Jadi Menteri

"Kalau untuk nambal pembuluh darah di otak yang pecah juga bisa dilakukan. Jadi teknik-teknik itu dikembangkan dari DSA diagnostik," bebernya seraya tersenyum.

Setelah dipanggil Presiden Jokowi, Dokter Kepresidenan ini langsung melepaskan jabatannya dan pensiun dari TNI setelah resmi menjabat sebagai Menteri Kesehatan.

Dokter yang terkenal dengan metode Cuci Otak untuk pasien stroke, mengatakan dirinya mendapatkan tugas baru. “Harus siap saya laksanakan,” kata Terawan di Istana Kepresidenan, Selasa (22/10). 

Apakah jabatannya adalah Menkes, dia mengangguk dan membenarkan. “Ya benar,” ujarnya.

BACA JUGA: Iwan Fals Sebut Adian Napitupulu Langka, Kenapa ya?

Sebelumnya, dr Terawan mengalami hal yang kurang menyenangkan dalam kariernya. Dia mendapatkan sanksi pemecatan sementara oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI). Pemecatan tersebut berlaku selama 12 bulan dimulai 26 Februari 2018 hingga 25 Februari 2019.

Keputusan IDI tersebut diambil setelah sidang Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) PB IDI yang menilai dr Terawan melakukan pelanggaran etika kedokteran. Dalam surat tersebut, IDI juga turut mencabut izin praktik Dokter Terawan, ditambah imbauan kepada pengurus IDI daerah maupun PDSRI untuk menaati putusan MKEK tersebut.

Dokter Terawan merupakan seorang dokter militer kelahiran Yogyakarta yang menemukan Terapi Cuci Otak untuk mengobati pasien stroke. Penemuan ini sempat dipaparkan oleh dokter Terawan pada sidang terbuka disertasi miliknya di Gedung Auditorium Profesor Dr. Achmad Amiruddin di Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

BACA JUGA: Mau Tau Kekayaan Prabowo Subianto? Buset, Nih Dia Rinciannya

Perlu diketahui, saat terserang stroke, seseorang tak dapat lagi beraktivitas normal. Oleh karena itu, dokter Terawan menciptakan sebuah pengobatan yang dapat membuat penderita stroke sembuh beberapa jam setelah dilakukan tindakan.

Dalam melakukan Terapi Cuci Otak, dokter Terawan menggunakan obat heparin sebagai penghancur plak atau lemak yang menyumbat pembuluh darah. Obat heparin dimasukkan lewat kateter yang dipasang di pangkal paha. Kateter dengan panjang dan ukuran tertentu akan menuju pembuluh darah rusak penyebab stroke di otak.

Terapi ini merupakan modifikasi dari DSA, yaitu Digital Substraction Angiography. DSA menggunakan alat radiologi dengan software tertentu yang berharga fantastis. DSA hanya menampilkan gambaran pembuluh darah manusia pada layar monitor di ruang tindakan. Tindakan ini aman dan tidak memiliki efek samping.

BACA JUGA: Mau Tau Kekayaan Sri Mulyani? Buset, Nih Dia Rinciannya

Radiasi yang dihasilkan hanya 25 miligray dan penggunaan kontras sebanyak 10cc sehingga diyakini tidak merusak fungsi ginjal. Pasien stroke akan pulih seperti sebelum terserang stroke 4-5 jam pascatindakan DSA.

Cuci otak ini merupakan salah satu tindakan radiologi intervensi. Di mana, radiologi ini mengutamakan tindakan non invasif terhadap pasien. Tindakan yang diberikan tidak membuat pasien merasakan kesakitan. Pasien juga tidak perlu dibius total, hanya bius lokal di bagian tubuh tertentu untuk menghilangkan rasa sakit. Selama tindakan radiologi intervensi berlangsung, pasien tetap dalam posisi sadar dan dapat diajak berkomunikasi.(GenPI.co)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co