Di Era Google Earth, Bola Dunia Masih Diminati Banyak Orang

09 April 2024 14:40

GenPI.co - Di era Google Earth, jam tangan yang dapat melakukan triangulasi, dan mobil dengan GPS bawaan, kehadiran bola dunia entah bagaimana dapat bertahan lama.

Dilansir AP News, pembuat bola dunia asal London, Peter Bellerby berpendapat bahwa kerinduan manusia untuk “menemukan tempat kita di alam semesta” telah membantu bola bumi bertahan dari tujuan awalnya, navigasi, dan internet.

Ia berkata bahwa hal tersebut merupakan salah satu alasan ia berutang saat membuat bola dunia untuk ulang tahun ayahnya yang ke-80 pada tahun 2008.

BACA JUGA:  4 Kota di Dunia dengan Populasi Sedikit, Ideal untuk Liburan Bebas Keramaian

Pengalaman tersebut membantu menginspirasi perusahaannya, dan 16 tahun kemudian ia mempertahankan timnya yang terdiri dari sekitar dua lusin seniman, kartografer, dan tukang kayu tetap bekerja.

“Anda tidak perlu membuka Google Earth untuk mendapatkan inspirasi,” kata Bellerby di studionya yang luas, dikelilingi puluhan bola dunia dalam berbagai bahasa dan status penyelesaian.

BACA JUGA:  4 Negara Ramah di Dunia yang Bisa Kamu Pertimbangkan untuk Masuk Daftar Liburan

“Bola dunia adalah sesuatu yang menghubungkan Anda dengan planet tempat kita tinggal.”

Dan ada pertanyaan nyata apakah bola dunia, terutama bola buatan tangan, tetap relevan sebagai lebih dari sekedar karya seni dan sejarah bagi mereka yang mampu membelinya.

BACA JUGA:  5 Emerald Paling Populer di Dunia dan Kisahnya yang Menarik

Bagaimanapun juga, karya-karya tersebut merupakan potret masa lalu — tentang cara para pelindung dan penciptanya memandang dunia pada titik waktu tertentu. Jadi, mereka pada dasarnya adalah representasi yang tidak akurat dari sebuah planet yang terus berubah.

“Apakah globe memainkan peran yang relevan di zaman kita? Jika ya, maka menurut saya, hal ini disebabkan oleh penampilan mereka sebagai benda tiga dimensi, keinginan yang sulit dikendalikan untuk memutarnya, dan daya tarik gambar peta mereka,” kata Jan Mokre, wakil presiden Internasional. Masyarakat Coronelli untuk Studi Globes di Wina.

“Mungkin efek nostalgia tertentu juga berperan, sama seperti mobil tua dan jam tangan mekanis yang masih memberikan daya tarik tertentu pada orang-orang.”

Joshua Nall, Direktur Whipple Museum of the History of Science di Cambridge, mengatakan bahwa bola bumi tetap menunjukkan “pembelajaran, pengetahuan, dan kepentingan politik pemiliknya.”

“Sedihnya, menurut saya penggunaan globe mungkin sedang menurun, mungkin khususnya di lingkungan sekolah, di mana teknologi digital mulai mengambil alih,” kata Nall.

“Saya pikir sekarang mereka mungkin lebih menjadi barang prestise. Mereka dibeli sebagai pajangan agar terlihat cantik, dan tentu saja selalu begitu.” (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co