GenPI.co - Gunung Ruang yang meletus tak hanya melontarkan abu vulkanik, gas, dan awan panas, tetapi juga memicu kilatan petir vulkanik pada lapisan troposfer bumi.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan petir vulkanik itu tidak menimbulkan dampak kerusakan.
Hendra menyebut fenomena ini berada di sekitar lubang erupsi tempat material vulkanik keluar.
"Itu akibat suhu tinggi yang memanaskan ion-ion gas oleh karenanya terjadi loncatan muatan listrik," kata dia, dikutip Jumat (19/4).
Hendra membeberkan gumpalan abu dari kawah Gunung Ruang menciptakan cuaca sendiri berupa kilatan-kilatan petir.
Listrik dihasilkan saat partikel es kecil maupun air di awan bertabrakan pada kondisi awan normal.
Akan tetapi, saat daya listrik terisi cukup, maka kilatan petir terjadi.
Di sisi lain, Hendra menjelaskan proses pembentukan petir juga sama pada gunung meletus.
Dalam hal ini, kolom erupsi yang mengandung partikel-partikel abu vulkanik, air, maupun gas saling bertabrakan dapat menghasilkan muatan statis.
Sementara itu, Peneliti Gunung Api dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Dini Nurfiani menambahkan kolom erupsi Gunung Ruang tersebut dapat terjadi klaster atau kelompok area yang bermuatan negatif dan area lain yang bermuatan positif.
"Jika kolom erupsi bertambah besar atau tinggi, area yang berbeda muatan tersebut akan terpisah jauh dan menciptakan kilatan," ungkap Dini.
Dini menerangkan letusan Gunung Ruang memicu pertumbuhan awan langka berupa Cumulonimbus flammagenitus.
Awan ini berkembang secara vertikal yang juga dikenal sebagai pyrocumulus.
Menurut dia, awan jenis itu dihasilkan akibat adanya sumber panas seperti yang terjadi ketika Gunung Ruang meletus.
Saat erupsi, gunung api tidak hanya mengeluarkan material vulkanik tapi ada juga energi panas yang dapat memanaskan udara di atas kawah.
"Udara panas tersebut akan naik secara konveksi yang diiringi dengan pencampuran gas, air, material vulkanik hingga terbentuk gumpalan awan vertikal," jelas Dini.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News