Blakblakan Pak Jokowi, Lima Tahun Lalu Ada Menteri Gagal Paham

24 Oktober 2019 14:15

GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ada beberapa menteri yang gagal paham pada lima tahun lalu terkait visi dan misi.

"Karena dalam lima tahun lalu ada satu, dua, tiga menteri yang masih belum paham," kata Presiden Jokowi saat membuka Sidang Paripurna perdana Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (24/10).

Pada awal sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal yang harus diketahui para menteri dan pejabat setingkat menteri mengenai kerja kerja besar yang akan dilakukan dalam lima tahun ke depan.

BACA JUGA: Pemerintahan Jokowi Seperti New Orde Baru? Ini Kata Peneliti LIPI

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa tidak ada visi misi menteri.

"Yang ada adalah visi misi Presiden dan Wakil Presiden, tolong dicatat. karena dalam lima tahun lalu ada satu dua tiga menteri yang masih belum paham," katanya.

Ia mengatakan di setiap rapat, baik paripurna, ratas, rapat internal, ada sebuah payung hukum. "Kalau sudah diputuskan dalam rapat, jangan sampai di luar masih diributkan lagi," katanya.

BACA JUGA: Mau Tahu Kekayaan Erick Thohir? Luar Biasa Tajirnya…

Presiden mempersilakan para menteri ramai dalam rapat saja.

"Mau debat di dalam rapat, saya dengarkan, tapi kalau sudah diputuskan, dengan segala risiko harus kita laksanakan," tegasnya.

Menurut dia, kalau ada perubahan dan kondisi tertentu, bisa ditarik lagi dalam rapat internal atau ratas.

Sebelumnya saat pengenalan Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019) Presiden Jokowi sudah mengingatkan para menterinya bahwa tidak ada visi misi menteri yang berbeda dengan visi misi Presiden dan Wapres.

Presiden Jokowi di akhir pengenalan Kabinet Indonesia Maju, paling tidak memberikan enam pesan atau peringatan kepada para menteri atau pejabat setingkat menteri.

BACA JUGA: Iwan Fals Blakblakan Soal Menteri Baru: Nggak Beres Copot…

Presiden Jokowi juga mengingatkan para menteri tidak melakukan korupsi. Presiden meminta para menteri menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi.

Presiden juga meminta para menteri bekerja cepat, bekerja keras dan bekerja produktif.

Kepala Negara juga meminta para menteri tidak terjebak rutinitas yang monoton, Mereka diminta bekerja dengan berorientasi hasil nyata.

"Selalu mengecek masalah di lapangan dan temukan solusinya," katanya.

"Semua harus serius dalam bekerja, saya pastikan yang nggak serius, nggak sungguh-sungguh, hati-hati bisa saya copot di tengah jalan," tegasnya.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co