GenPI.co - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut gempa bumi bermagnitudo 5.0 yang mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (18/9), dipicu sesar aktif yang masih belum terpetakan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan gempa di Bandung tidak termasuk diakibatkan 2 segmen Sesar Garsela serta bukan Sesar Lembang.
"Hasil diskusi sementara awalnya gempa ini diprediksi terjadi di Sesar Garsela, tetapi ketika dilakukan pemetaan dan data gempa susulan kemungkinan gempa ini terjadi pada sesar yang belum terpetakan," kata dia, dikutip Jumat (20/9).
Abdul menjelaskan gempa di Bandung ini menjadi perhatian serius pihaknya.
Dalam hal ini, pihaknya mesti mempelajari titik sesar gempa yang belum terpetakan untuk meminimalikan korban jiwa.
"Ada dua segmen Sesar Garsela, distribusi gempa pertama dan susulan bukan sesar aktif Garsela, juga tidak Sesar Lembang," ungkap Abdul.
Abdul menambahkan pihaknya masih menunggu informasi dari BRIN dan PVMBG.
Hal ini untuk memastikan gempa bumi disebabkan sesar yang mana.
"Untuk melihat kembali dari sisi penelitian guna mengidentifikasi sesar darat aktif yang belum terpetakan dengan baik," imbuh Abdul.
Di sisi lain, dia mengingatkan potensi gempa susulan masih dapat terjadi.
Maka dari itu, dia mengimbau masyarakat agar tetap waspada.
"Masyarakat merasa mungkin rumahnya tidak cukup kuat untuk ditempati terlebih masih ada gempa susulan. Untuk sementara waktu sebaiknya tinggal di tempat pengungsian," jelas Abdul.
Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 5.0 mengguncang Kabupaten Bandung dan sekitarnya pada Rabu (18/9) pukul 09.41 WIB.
Titik gempa berada di darat pada jarak 25 kilometer tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 10 km.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News