GenPI.co - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkesan mencari sensasi terkait temuan anggaran janggal KUA-PPAS DKI Jakarta tahun 2020.
Hal itu dikatakan Mohamad Huda, Ketua Umum Abdi Rakyat yang adalah relawan Anies Baswedan dalam keterangannya, Sabtu (2/10). PSI seharusnya memainkan peran dalam rapat pembahasan anggaran, bukan publikasi ke media sosial.
"Kami menilai Fraksi PSI tak memahami pembahasan tentang KUA-PPAS maupun APBD yang dilaksanakan melalui rapat DPRD DKI dengan Gubernur. Fraksi PSI belum paham fungsi penganggaran yang dimiliki DPRD DKI," kata Huda.
BACA JUGA: Gara-gara Lem Aibon, Seorang Pejabat di DKI Mundur
Ia mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sesungguhnya telah melakukan koreksi terhadap dokumen KUA-PPAS 2020 yang dinilai tak wajar.
"Sebelum legislator PSI blow up temuan itu, Gubernur sebenarnya sudah menyisir rencana anggaran KUA-PPAS. Ia menemukan banyak anggaran aneh termasuk di Dinas Pendidikan yang anggarannya naik 800 persen," ujar Huda.
Ole karena itu, ia menyarankan agar sistem e-budgeting APBD diperbaiki. Karena, persoalan semacam ini menurutnya bukan hanya berlangsung di era Anies, tapi juga Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi gubernur.
BACA JUGA: Mau Tahu Orang yang Input Data Lem Aibon Rp 82,8 Miliar, Ini Dia
Sebelumnya, Anggaran lem Aibon dengan angka puluhan miliar tersebut viral setelah diungkap oleh Aditya di akun Twitter-nya @willsarana, Selasa (29/10). Anggaran untuk lem Aibon itu ia temukan di Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
“Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai 2 kaleng lem Aibon per murid setiap bulannya. Buat apa?” cuit @willsarana. (ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News