GenPI.co - Sebuah situs candi bata merah ditemukan di dusun Bototumpang Desa Karangsari Kecamatan Rowosari, Kendal, Jawa tengah pada awal tahun 2019 ini. Pemerintah setempat berencana akan menjadikannya sebagai situs pariwiata.
Struktur bangunan bata merah tersusun rapi pada kedalaman antara satu hingga dua meter. Letaknya sebagian di permukiman dan sebagian lainnya di persawahan. Luasnya diperkirakan mencapai ukuran satu buah kampung.
BACA JUGA: GKBRAA Paku Alam X: Batik Sudah Kekinian
Arkeolog Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Agustianto Indradjaya mengatakan, penelitian di Bototumpang itu awal dari proyek penelitian lebih mendalam nantinya. "Kami baru menggali sedalam 2,2 meter. Itu belum mencapai dasar dari candi tersebut," ujar Agustianto, dilansir dari KRJogja, Rabu (6/11)/
Berdasarkan pada teknik bangunan, terutama struktur penyusunan bata merah, candi Bototumpong di Kendal ini mirip dengan Candi Batujaya di Karawang, Jawa Barat. Situs tersebut ada jauh sebelum masa Mataram kuno.
Tetapi Agustianto belum mengetahui apakah corak kebudayaan dari jejak-jejak yang ditemukan di Bototumpang ini Hindu atau Buddha. Namun menurutnya, penemuan Situs Bototumpang bisa mengisi 'kekosongan' sejarah di pesisir utara Jawa Tengah sebelum muncul masa keemasan kebudayaan Hindhu/Budha.
BACA JUGA: Heboh, 4 Macan Tutul Berkeliaran di Permukiman Warga
Sementara dari pihak Kabupaten Kendal sendiri mengatakan akan berupaya mendalami adanya penemuan situs tersebut. Objek itu akan dibesarkan menjadi destinasi wisata jika penelitian sudah dilakukan.
"Kami menunggu hasil penelitian dari ahli sejarah dan arkeolog dan jika sudah selesai dan memang berupa candi maka akan dijadikan obyek wisata," ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Wahyu Yusuf Ahmadi kepada KR Jogja Selasa 5 November 2019.
Wahyu mengatakan, salah satu yang perlu dibenahi adalah aksesibilitas menuju kompleks candi. Selain itu, akan diadakan pula perbaikan meski tidak merubah bentuk aslinya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News