3 Pesan Penting Ketua Dewan Pers M Nuh soal HPN 2020

13 November 2019 23:26

GenPI.co - Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh mengatakan, ada tiga poin yang harus dipikirkan pada Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Poin pertama adalah kebersamaan. Menurut Nuh, HPN merupakan acara akbar bagi insan pers di Indonesia.

“Oleh karena itu, kebersamaan lini dunia pers sangat penting,” kata Nuh saat menerima kedatangan Panitia HPN 2020 yang dipimpin Ketua Umum PWI Atal S Depari di Sekretariat Dewan Pers, Jakarta Pusat, Rabu (13/11).

BACA JUGA: Pengurus PWI Pusat Matangkan Persiapan HPN 2020

Poin kedua adalah ada pelajara penting dari Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 1990 tentang Pers yang telah eksis selama 20 tahun.

Nuh mendorong acara seremonial dikombinasikan dengan pemikiran strategis dan kritis terhadap dunia pers serta isu di Indonesia.

Mantan menteri pendidikan nasional (mendiknas) itu berharap HPN tidak hanya mengangkat isu pers. Sebab, kata Nuh, dunia pers lintas batas.

“Harus ada FGD (focus group discussion, red) beberapa kali untuk flashback 20 tahun UU Pers dan kelanjutannya seperti apa,” ujar Nuh yang saat itu didampingi komisioner Dewan Pers Hendry Ch Bangun dan Agus Sudibyo.

Untuk poin ketiga Nuh berharap HPN 2020 memberi dampak ekonomi bagi masyarakat Kalsel.

Sebab, imbuh Nuh, Pemerintah Provinsi Kalsel menggelontorkan dana yang cukup besar untuk perayaan HPN 2020.

Oleh karena itu, kata Nuh, minimal ada peliputan-peliputan yang mengangkat berbagai potensi di Kalsel. 

Dengan demikian, HPN 2020 juga membawa manfaat untuk mendatangkan investasi bagi provinsi itu.

Menurut Nuh, hal yang menarik mengenai Kalsel adalah kultur.

“Bukan sekadar taria-tarian, termasuk interaksi sosial masyakarakat Banjar. Kemudian potensi kewilayahan, demografi orang Kalsel. Dalam serial diskusi harus dimasukan narasumber dari daerah Kalsel," ujar mantan menteri komunikasi dan informatika itu.

Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari mengharapkan Dewan Pers menjadi penyelenggara konvensi media massa pada HPN 2020.

Pesertanya adalah perusahaan media dan tokoh pers guna membicarakan wajah dan masa depan pers indonesia.

“Salah satunya adalah kami ingin mendorong pemerintah membuat regulasi. Misalnya regulasi untuk media sosial," ujar ketua HPN 2020 itu.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Penyelenggara HPN 2020 Auri Jaya menyampaikan rencananya menggelar forum investasi yang akan melibatkan beberapa pihak.

BACA JUGA: Rizky Febian Sukses Memukau Penonton Konser Gebyar Pesona HPN 2019

Di antaranya adalah kementerian, pengusaha dan duta besar negara sahabat.

Menurut Auri, Kalsel merupakan daerah penting akan menjadi kawasan penyangga ibu kota baru RI.

"Kami juga akan undang platform dan start up karena Banjarmasin di Kalsel pernah menjadi calon IKN (ibu kota negara, red) dan sudah disematkan sebagai smart city," tutur Auri. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co