GenPI.co - Situs bencana Gua Ek Lentie di Desa Pasie, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar membuktikan bahwa gempa dan tsunami merupakan peristiwa yang terjadi berulang.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
BACA JUGA: Peran Rini Soemarno di Balik Kesuksesan Jokowi, Arief: Terbukti!
"Saya ingin mengatakan bahwa bencana tsunami yang diawali dengan gempa itu adalah peristiwa yang berulang," jelasnya di Aceh Besar, Sabtu (7/12).
Doni blak-blakan membeber adanya ancaman tsunami tersebut usai mengunjungi Gua Ek Lentie, dalam rangkaian lawatannya ke Aceh untuk meluncurkan program Keluarga Tangguh Bencana (KATANA) di Pantai Pasie.
BACA JUGA: Aura Prabowo Sumpah Luar Biasa, Menhan Australia pun Sepakat...
Menurut Kepala BNPB itu, gempa dan tsunami merupakan peristiwa yang berulang itu berdasarkan bukti-bukti sejarah masa lalu.
Baik yang terjadi, maupun tercatat di lembaran negara serta hasil-hasil penelitian yang dikumpulkan BNPB dan sejumlah ahli.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Top Banget, Kasus Novel Baswedan Yakin Ketemu...
Doni menyebutkan, gempa dan tsunami tersebut tidak hanya pernah melanda wilayah Aceh, tetapi juga pernah terjadi di wilayah Indonesia lainnya.
Terutama di wilayah barat pulau Sumatera, kemudian bagian Selatan pulau Jawa serta hampir sebagian besar wilayah Timur Indonesia.
BACA JUGA: Viral... Ari Askhara Tak Akan Mundur dari Dirut Garuda?
"Khusus di Aceh beberapa bulan lalu saya diajak peneliti Unsyiah mengunjungi Gua Ek Leuntie. Di gua itu terdapat sedimen-sedimen lapisan dari material yang mayoritas adalah pasir yang berupa endapan," katanya.
Doni pun menceritakan, setelah diteliti oleh beberapa para ahli baik dari dalam dan luar negeri, bahwa ternyata di Gua Ek Leuntie itu tidak hanya terdapat satu lapisan, tetapi ada sekitar 14 lapisan yang masing-masing memiliki umur berbeda-beda.
BACA JUGA: Rocky Gerung Dikriminalisasi, Malah Banyak Dapat Simpati
Lapisan itu, menurut Doni, menjadi bukti Aceh pernah dilanda tsunami, mulai usia tertua pada 7.400 tahun lalu. Setelah itu terus berlanjut pada 5.400 tahun lalu. Selanjutnya pada 3.300 tahun lalu hingga pernah terjadi pada 2.800 tahun lalu.
Doni menegaskan, di Aceh pernah terjadi gempa dan tsunami seperti yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam.
BACA JUGA: Erick Thohir Diminta Bereskan BUMN dari Kepentingan Rini Soemarno
Bencana itu menimbulkan korban jiwa lebih 170 ribu orang di Aceh dan ditambah puluhan ribu di berbagai dunia.
"Artinya tsunami Aceh 2004 bukan yang pertama, tetapi sudah pernah berulang terjadi," katanya.
BACA JUGA: Wow... KPK Bakal Ungkap Korupsi Berjemaah di Garuda Indonesia
Maka dari itu, Doni menjelaskan harus disadari bahwa periode bencana tersebut sulit diketahui oleh teknologi apa pun.
Akan tetapi, dampak dari gempa dapat diambil kesimpulan potensi terjadi tsunami, baik dengan teknologi maupun menilai besaran kekuatan gempa.
BACA JUGA: Menhan Prabowo Bangunkan Militer dari Tidur: Kita Harus Berdikari
"Apabila ini sudah paham dan masyarakat sudah memahami budaya sadar bencana, otomatis memiliki sebuah kapasitas untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana dan melakukan berbagai upaya mitigasi," tutupnya.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News