Astaga... Nasib Guru Produktif di Indonesia Makin Terpuruk

10 Februari 2020 09:10

GenPI.co - Ketum Ikatan Guru Indonesia (IGI) M Ramli Rahim mengungkapkan, bahwa fakta di lapangan banyak guru produktif di SMK nasibnya makin terpuruk.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ramli, karena kondisi mereka sangat menyedihkan mulai dari hulu sampai hilir.

BACA JUGA: Angkatan Udara Iran Makin Tangguh, Amerika Serikat Tak Berkutik

"Sungguh ironis di tengah upaya pemerintah menciptakan generasi yang siap kerja, guru-guru produktif SMK malah hidupnya menderita. Makanya istilah SMK Sastra itu menjadi tenar," beber Ramli dalam pesan elektroniknya, Minggu (9/2).

Ramli pun mencontohkan seperti keluhan guru-guru produktif SMK di Sulawesi Barat.

BACA JUGA: Virus Corona Makin Ganas, Dalam Satu Hari China Kremasi 100 Mayat

Menurut Ramli, mereka sangat minim diberi pelatihan untuk pengembangan kompetensi profesional, baik oleh pemprov maupun kementerian. 

Akibatnya guru-guru tersebut banyak menghabiskan waktu untuk mencari solusi, ketika gagal bereksperimen saat belajar otodidak.

BACA JUGA: Jakarta Banjir Lagi, Ruhut Sitompul: Berjilid Seperti Film Rambo

Namun, dampaknya, pengembangan kompetensi profesional mereka jadi lambat. 

Sedang di sisi lain perkembangan teknologi begitu cepat.

"Akibatnya teman-teman guru produktif ini tidak banyak hal yang bisa mereka lakukan untuk membuat siswa kompeten. Padahal mereka ingin meningkatkan kompetensinya," jelas Ramli.

Menurut Ramli, bahwa kebanyakan yang diselenggarakan adalah pelatihan pedagogik. 

Di mana anggaran pelatihannya sampai ratusan miliar per tahun yang diselengaraakan LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan).

Padahal kata Ramli, guru-guru produktif itu tanpa pelatihan pedagogik pun bisa mengaksesnya lalu menguasai materinya. 

Mereka hanya berharap ada program pelatihan kompetensi profesional bagi guru-guru produktif.

Di mana setiap sekolah diwakili dua atau tiga guru produktif untuk diberikan pelatihan penguasaan kompetensi profesional secara maksimal.

Dan selanjutnya pendidik yang telah dilatih, bertugas melatih guru di sekolah dan jurusannya masing-masing, sebagai bentuk sharing and growing.

Ini untuk meningkatkan kompetensi profesional guru produktif di sekolah masing-masing.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co