Selama Ini, Sosok Tak Kasatmata Berwajah Hancur Tidur Bersamaku

28 Februari 2020 20:00

GenPI.co - Tinggal di perumahan yang sepi memang menyeramkan. 

Maklum saja, aku tinggal di perumahan baru yang belum memiliki banyak penghuni. 

Mungkin baru sekitar 5 keluarga yang menghuni perumahan ini.

Aku hanya tinggal bersama ibu dan seorang asisten rumah tangga. 

Kamar mereka berdua ada di lantai bawah. 

Sementara, kamarku berada di lantai dua.

Sebenarnya, dua kamar utama ada di lantai dua. 

Namun, ibuku menderita stroke ringan sehingga dia tidak bisa naik turun tangga. 

Maka, kamar utama lainnya di lantai dua dibiarkan kosong. 

Jika ada tamu yang menginap, baru kamar tersebut digunakan.

Satu bulan tinggal di rumah baru ini, semua terasa normal walaupun sangat sepi.

Ibuku tampak senang, karena pemandangan di sini sangat asri. 

Halamannya juga cukup luas sehingga ibuku bisa berkebun di situ.

Kamar tidurku juga cukup luas. 

Aku sengaja membeli tempat tidur berukuran king, agar tidak perlu membeli tempat tidur lagi kalau sudah menikah nanti.

Namun, aku seringkali merasa ada yang aneh ketika tidur sendirian di tempat tidur yang luas ini. 

Entah kenapa, pada jam-jam tertentu, aku merasa kasurku sangat sempit. 

Beberapa kali, aku merasa sesak dan tidak bisa bergerak.

Sementara di malam-malam terakhir ini pun aku sering mimpi buruk. 

Mimpi burukku semuanya hampir sama. 

Di mimpiku, ada seseorang yang masuk ke dalam kamarku. 

Kadang dia duduk di meja rias, menatap jendela, duduk di sisi tempat tidur dan bahkan tidur di sebelahku.

Awalnya aku menganggap itu hanya mimpi buruk biasa. 

Namun, mimpi itu terus berulang. 

Aku pun merasa takut sering terbangun dari tidurku.

Malam itu, tepat pukul 02.00 WIB, aku terbangun karena ada hentakan keras di kasurku. 

Rasanya seperti ada sosok besar yang naik ke tempat tidurku.

Namun, saat aku bangun, aku tidak melihat siapa-siapa.

Aku pun bergegas sebentar ke kamar kecil. 

Aku teringat, belum cuci muka dan gosok gigi sebelum tidur. 

Mungkin setelah ini, aku bisa tidur nyenyak.

Aku pun kembali ke tempat tidur. 

Satu hal yang aneh, kulihat layar ponselku menyala. 

Saat aku lihat, terdapat tulisan "try again in 20 seconds". 

Tulisan itu biasanya muncul ketika aku salah mengetik password ponselku. 

Tapi, siapa yang berniat membuka ponselku tengah malam begini?

Dengan pikiran yang kacau, ditambah bulu kuduk yang merinding aku pun berusaha tidur. 

Walapun rasanya takut sekali, aku berusaha untuk tidur. 

Dan aku pun tertidur.

Keesokan harinya, tepat pukul 02.00 dini hari, aku kembali terbangun karena hentakan keras di tempat tidurku. 

Aku pun tiba-tiba merasakan ada angin yang sangat dingin menampar punggungnya. 

Namun, saat aku berbalik, lagi-lagi tidak ada siapa-siapa.

Rentetan kejadian aneh itu pun aku ceritakan kepada Sofia, teman kantorku. 

Aku tidak ingin menceritakan kejadian ini kepada ibu atau ART ku, karena aku tidak ingin mereka ketakutan seperti aku.

Sofia pun menyarankan untuk pindah sementara ke kamar ibuku. 

Tapi aku tidak mau. 

Kemudian, dia memberi saran lainnya, yaitu meletakkan kaca di sebelah tempat tidurku.

Dengan kaca tersebut, Sofia mengatakan, mungkin aku bisa memantau dan menangkap orang yang suka menyelinap ke kamarku. 

Aku pun mengikuti saran Sofia, dan memindahkan meja rias ke sebelah salah satu sisi tempat tidurku.

Agar aku bisa melihat seisi kamarku lewat kaca tersebut.

Akhirnya, sama seperti sebelumnya, tepat pukul 02.00 dini hari, hentakan keras itu kembali muncul. 

Dalam hatiku, aku sudah sangat penasaran siapa orang yang iseng keluar masuk kamarku dan menganggu tidurku.

Tanpa berbalik badan, aku membuka mata dan melihat ke kaca. 

Betapa kagetnya, aku melihat sosok besar sedang duduk membelakangiku. 

Badan dan kulit semuanya hitam, rambutnya pajang. 

Di ujung kepalanya, aku melihat ada tanduk kecil.

Aku tidak tahu itu sosok apa, tapi yang jelas itu bukan manusia. 

Sosok besar itu pun berbalik menoleh kacanya. 

Wajahnya hancur dan sangat seram!

Tanpa pikir panjang, aku langsung turun dari tempat tidur dan berlari keluar dari kamarku. 

Aku pun tak mau kembali lagi ke kamar itu.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co