Hidupku Menjadi Sempit Ketika Pacarku Posesif

09 April 2020 07:10

GenPI.co - Awalnya, aku berpikir dengan memiliki seorang pacar, maka kehidupanku akan berubah bahagia. Setidaknya ada seseorang yang bisa menemaniku untuk jalan di akhir pekan. 

Singkat cerita aku bertemu dengan Nico di sebuah coffee shop. Dia adalah teman dari sahabatku Sonya yang juga teman satu kampus denganku. 

BACA JUGA: Astaga... Ternyata 5 Zodiak Ini Terkenal Paling Pelit

Bagiku Nico merupakan orang yang sangat perhatian dalam segala hal. Dia selalu bisa membuat aku tersenyum ketika aku sedang sedih bahkan dia juga selalu ada ketika aku membutuhkannya. 

Setiap sifat baik manusia tentu ada sifat buruknya juga. Begitu pun dengan Nico. Meski dia selalu ada buatku, sangat perhatian, dan selalu memanjakan aku, Nico adalah cowok yang sangat over protectif, posesif dan cemburuan. 

BACA JUGA: Inilah 4 Tanda Pria Sedang Kangen Banget Pasangannya...

Dia pun sempat cemburu dengan Andi, teman sekelasku. Padahal aku dan Andi tidak pernah menjalin hubungan spesial. Kebetulan saja, aku dan Andi sedang terlibat dalam satu proyek kampus.

Sifat buruknya itulah yang kadang membuat aku terganggu dan merasa tidak nyaman. Nico mulai posesif ketika hubungan kami menginjak 1 tahun. 

BACA JUGA: Luar Biasa... Iran Berhasil Kendalikan Wabah Virus Corona

Saat itu aku pergi bersama Sonya ke toko buku dan aku tak bilang padanya. Pulang dari toko buku aku melihat Nico menungguku di depan kos dan kami pun bertengkar karena masalah sepele tersebut. 

Nico selalu punya alasan untuk bersikap posesif kepadaku. Dia selalu berdalih ingin melindungi aku dan tidak ingin suatu hal buruk terjadi padaku. 

"Ini demi kamu, karena aku sayang kamu," kalimat itulah yang selalu dia lontarkan kepadaku ketika kami sedang berdebat kusir. 

BACA JUGA: Jangan Kecolongan, Ini 6 Tanda Pasangan Mulai Selingkuh...

Awalnya aku masih merasa enjoy setiap nongkrong bersama Sonya dan Nico. Memang, kami sering nongkrong bareng di tengah-tengah padatnya jadwal kuliah dan tugas dari dosen. 

Namun, aku mulai terganggu ketika Nico mulai mencampuri kehidupanku di kampus di luar pertemanannku dengan Sonya. 

Malam itu menjadi malam minggu kelabu bagiku. Sebelum aku bertengkar dengan Nico, sore hari aku memang ada agenda di kampus untuk mengerjakan tugas kelompok dengan teman-temanku. 

Saking sibuknya bahkan aku pun tidak menghiraukan pesan singkat yang dikirimkannya kepadaku dan aku hanya memberinya kabar jika sedang berada di kampus untuk mengerjakan tugas kelompok. 

Saat aku pulang ke kos, Nico sudah menungguku dengan muka masam. Padahal aku sudah mulai girang melihat mobilnya berada di depan gerbang kos. 

Namun, saat aku Lelah dengan tugas kampus dia malah menyambutku dengan sejumlah pertanyaan yang tidak perlu ditanyakan. 

"Kamu dari mana? Sama siapa aja di kampus? Kenapa tidak membalas pesanku? Kenapa tidak memberi kabar lagi? Bla..bla..bla," ujarnya. 

Dengan kondisi yang sangat capek aku malas menjawab pertanyaan tidak penting tersebut. Aku hanya menjawab kalau sedang mengerjakan tugas di kampus. 

"Kamu tidak menghargai aku ya? Ditanya apa jawabnya apa?" katanya dengan nada tinggi. 

"Nico, aku capek, aku tidak mau berdebat malam ini," jawabku dengan nada lemas. 

"Oke mulai sekarang kamu harus selalu laporan setiap kegiatan kamu di kampus. Jadi kalau ada kegiatan di kampus aku tahu dan bisa ikut nemenin," Nico mulai membuat aturan main sendiri. 

"Nico, ini nggak adil buatku!" tegasku. 

"Semua ini demi kebaikan kamu dan karena aku sayang sama kamu," kalimat pamungkasnnya pun diutarakan lagi dan lagi. 

Bahkan sikap posesifnya ini pun sudah menjadi rahasia umum di kampus. Teman-temanku sering kali menggunjingku lantaran sikap Nico yang keterlaluan. Aku jadi tidak bisa leluasa untuk melakukan kegiatan pribadiku. 

Saat hubungan kami berjalan dua tahun, aku memilih untuk menyudahi hubungan tersebut. Alasannya simpel, aku ingin fokus dengan skripsi karena mengejar target lulus 3,5 tahun. 

Sementara aku tidak bisa leluasa untuk mengerjakan kegiatan pribadiku termasuk kegiatan di kampus.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co