Majapahit Travel Fair 2018 Raih Transaksi Rp57,9 Miliar

Hasil manis ditorehkan Majapahit Travel Fair (MTF) 2018. Table Top pameran yang digelar di Surabaya itu berhasil menorehkan potensi transaksi sebesar Rp57,9 Miliar.

Bertempat di Hotel Bumi Surabaya, table top bertajuk Travex MTF 2018 merupakan bagian dari rangkaian MTF 2018. Table Top digelar pada hari, Kamis, tanggal 12 Maret 2018. Sementara pameran yang mempertemukan dengan consumer digelar di Grand City dari tanggal 12-15 Maret 2018.

"Kami mendapatkan laporan dari panitia, dan ini angka yang menakjubkan. Raihan potensi transaksi sebesar Rp57,9 Miliar. Angka ini menurut data yang saya terima naik 5% dari tahun 2017. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Jarianto.

Lebih spesifik Jarianto memaparkan, dalam acara yang mempertemukan buyers dengan sellers itu sebanyak 76 Seller. Jumlah buyers yang hadir sebanyak 90 buyers. Angka Rp57,9 Miliar muncul dari hasil appointment sebanyak 3.431 deal.

"Sementara data destinasi yang diminati dari hasil appointment tersebut adalah Bromo, Kawah Ijen, Baluran, Batu Malang, Malang dan Surabaya City Tour," kata Jarianto.

Sekedar informasi, perhelatan table top diinisasi oleh Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Jawa Timur. Selain Dinas Pariwistaa, Kementerian Pariwisata juga ikut andil dalam pagelaran MTF 2018.

Kemenpar hadir dengan booth yang nyentrik di depan panggung utama. Dengan design Candi Borobudur, booth kementerian di bawah komando Arief Yahya itu sangat mencolok karena paling depan, design menarik dan diisi oleh industri-industri dengan paras yang cantik. Selain itu, pengunjung juga diberikan layanan kopi yang masuk ke dalam bagian pelayanan booth Kemenpar.

Untuk pamerannya, Panitia Pelaksana MTF 2018 Dadan Kushendarman mengatakan, pameran pariwisata terbesar di Jawa Timur ini ditargetkan meraup Rp5 Miliar penjualan tiket paket wisata hingga hari keempat penyelenggaraan di Grand City Convention Center. Dadan mengatakan, target itu meningkat dari tahun lalu sebesar Rp 3,8 Miliar.

“Karena kali ini jumlah booth-nya bertambah. Tahun lalu cuma 150 booth, sekarang 170 booth," katanya.

Tema MTF 2018 adalah Cultural Uniqueness. Dadan mengatakan, MTF kali ini mengangkat delapan sub etnis di Jawa Timur. Ada Tengger, Osing, Mataraman, Panoragan, Pandalungan, Arek, Samin, dan Madura.

Deputi Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana didampingi Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Sumarni mengatakan, dalam acara ini sangat menarik dan sangat Indonesia. Berbagai kebudayaan dari semua sub etnis ditampilkan selama empat hari begitu juga destinasi wisata di setiap daerah. Tidak hanya delapan sub etnis tersebut, MTF 2018 kali ini mengangkat 22 Desa Wisata yang di Jawa Timur dan juga berbagai destinasi di seluruh Indonesia.

"Selamat atas tercapainya target pendapatan itu, semoga event ini terus konsisten digelar setiap bulan April setiap tahunnya. Selamat juga ini sudah event yang ke-19," kata Pitana.

Sumarni menambahkan, MTF ini punya tujuan mulia. Yakni juga untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) antar provinsi dan pulau. "Juga meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan wisata di dalam negeri. Jadi masyarakat kita yang akan mengambil berkahnya," kata Sumarni yang juga diamini Kepala Bidang Area Jawa Wawan Gunawan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, bukan hanya wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara jadi kekuatan pariwisata nasional karena setiap tahun jumlahnya terus meningkat. "Pameran-pameran ini untuk meningkatkan citra positif sebagai tujuan daerah wisata di kalangan masyarakat Indonesia, dan tentu saja harus bisa memantik wisatwan mancanegara untuk terus datang ke negara kita. Sukses terus untuk MTF 2018, dan harus terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun," kata Menpar Arief Yahya