Pesona Kampung Adat Wae Rebo di Atas Awan

27 Desember 2018 18:53

Indonesia memiliki banyak sekali daerah pegunungan, tentu menyimpan tempat indah segala penjuru. Salah satunya di Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur. Terdapat sebuah kampung tradisional Wae Rebo yang terletak di dusun terpencil.

Wae Rebo, terkenal dengan sebutan kampung di atas awan. Terletak di ketinggian 1000 mdpl. Dikelilingi oleh perbukitan yang sangat asri. Karena keindahannya Wae Rebo dinyatakan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada Agustus 2012 menyisihkan 42 negara lain.

Wae Rebo satu-satunya kampung adat di Manggarai, yang masih mempertahankan bentuk rumah tradisional Manggarai, disebut Mbaru (rumah) dan Niang (tinggi dan bulat).

Baca juga: Yuk, Kupas Keunikan Wae Rebo

Para leluhur, mewariskan tujuh bangunan tersebut. Kemudian dijaga oleh masyarakat adat secara turun- temurun hingga saat ini sudah generasi ke-20. Terdapat tujuh bangunan Mbaru Niang. Konon, ini merupakan cerminan kepercayaan leluhur untuk menghormati tujuh arah puncak gunung di sekeliling Kampung Wae Rebo, yang dipercaya sebagai pelindung kemakmuran kampung adat di atas awan.

Niang Gendang memiliki bangunan lebih besar dibanding enam rumah lainnya. Karena, diisi hingga delapan keluarga. Dalam rumah utama terdapat delapan kamar. Sementara enam rumah lain diisi oleh enam keluarga. Pada langit- langit rumah juga, dibuat sekat- sekat sebagai tempat penyimpanan barang. Ada tempat penyimpanan sesaji untuk para leluhur, penyimpanan cadangan makanan, penyimpanan benih tanaman, dan juga barang kebutuhan lainnya.

Untuk mencapai kampung di atas awan ini, harus menempuh perjalanan sekitar 6 kilometer dari Desa Dintor ke Desa Denge, dengan menggunakan kendaraan roda dua. Perjalanan dari Denge menuju Wae Rebo, diperkirakan memakan waktu pendakian selama 3 jam lamanya, dengan menyusuri daerah terpencil yang dikelilingi hutan lebat yang belum terjamah, menyebrangi sungai dan juga melintasi bibir jurang perbukitan. Semakin tinggi, kabut pun semakin tebal. Suara burung dan jangkrik terdengar di antara pepohonan.

Walaupun lokasinya berada jauh dari keramaian juga sulit terjangkau. Namun, Kampung Wae Rebo sangat terkenal, terutama oleh wisatawan asing dari negara- negara di Eropa. Karena desain arsitekturnya yang memiliki daya tarik tinggi. Salah satunya, rumah adat yang berbentuk kerucut dan atapnya terbuat dari daun lontar ini.

Sebelum masuk ke perkampungan, perwakilan dari pengunjung harus mengikuti upacara Waelu'u terlebih dulu. Yang digelar di rumah utama yang dinamakan Niang Gendang, Rumah adat yang paling besar merupakan tempat tinggal ketua adat. Upacara tersebut dilakukan untuk permohonan ijin dan penghormatan kepada para leluhur Wae Rebo.

Menariknya, masyarakat setempat juga menyediakan cendramata kerajinan tangan warga yang bisa dibawa pulang wisatawan, yaitu Ikat tenun, hasil kopi, vanili dan juga kulit kayu manis.

Disarankan untuk yang ingin berkunjung ke Kampung Wae Rebo, untuk membawa jaket tebal karena udara yang cukup dingin ketika malam hari , senter dan juga batrai cadangan karena sumber cahaya dan listri yang masih terbatas pada puncak ketinggian.



Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Asahi Asry Larasati

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co