Duku Palembang Bukan dari Palembang

28 Desember 2018 10:57

Duku Palembang adalah buah musiman yang sangat populer dari kota Palembang. Rasa buahnya yang manis dan nyaris tanpa biji membuat buah Duku Palembang banyak dicari.

Tapi tahukah kamu kalau Duku Palembang tidak berasal dari Palembang?

Ya, Duku Palembang tidak berasal dari Palembang. Buah ini berasal dari daerah Komering yang berada sekitar 150 km di barat Kota Palembang. Di daerah ini pohon duku tumbuh subur secara liar atau setengah liar di dalam hutan di sekitar Sungai Komering.

Buah Duku adalah buah musiman yang dipanen setahun sekali pada awal musim hujan yang biasanya jatuh di bulan Januari dan Februari. Setelah di kumpulkan dari pohon-pohon di dalam hutan, buah Duku ada yang dikirim langsung ke Jakarta dan ada pula yang dibawa ke pedagang besar di Palembang. Dari Palembang inilah buah Duku Komering disebarkan ke seluruh Indonesia.

 Baca juga: Ingat-ingat Musim Buah Nusantara

Pada tahun 2017 yang lalu, Duku Komering telah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis.  Ini untuk melindungi Duku Komering dari pencatutan nama yang berpotensi merugikan petani Duku Komering secara mutu dan secara ekonomi. Dengan begitu para pedagang tidak bisa lagi menjual buah Duku bermutu rendah dengan menggunakan nama ‘Duku Komering’.

Selain Komering, buah Duku bermutu baik juga dihasilkan oleh daerah Muara Enim, terutama di Ujan Mas. Jika kita naik Kereta Api dari Kota Palembang ke Kota Lubuk Linggau di musim Duku, maka di sepanjang jalur kereta yang melalui Kabupaten Muara Enim kita akan melihat pohon duku yang dipenuhi buah. Saat kereta berhenti di beberapa stasiun kecil, banyak penjaja yang menawarkan Duku segar dan manis di jendela kereta.

Palembang sendiri sebagai ibukota Provinsi Sumatera Selatan tidak memiliki kebun Duku. Namun para Pedagang Besar buah-buahan banyak terdapat di Palembang dan berkumpul di Pasar Buah Jakabaring. Dari sinilah distribusi bermacam-macam buah lokal Sumsel diarahkan ke berbagai kota di Sumatera dan Jawa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co