Generasi Zaman Now Kampanyekan Pariwisata di Wuhan

14 April 2018 09:12

Market besar yang dimiliki Tiongkok terus digempur oleh Indonesia. Selain industri komersial, para generasi zaman now yang tergabung dalam perhimpunan pelajar ikut menyuarakan promosi pariwisata Indonesia. Caranya, mereka menggelar event Festival Nusantara 2018 di Hall Exhibition Huannong, Wuhan, Provinsi Hubei, Minggu (22/4).

Festival Nusantara 2018 ini dimotori Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok cabang Wuhan (PPIT-W). Para generasi zaman now ini terpanggil untuk mempercantik citra pariwisata Indonesia. Mereka juga tetap peduli kepada pelestarian seni budaya dan tradisi leluhur. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengungkakan, Festival Nusantara menjadi salah satu treatment untuk memikat masyarakat Wuhan dan Tiongkok pada umumnya.

“Kami apresiasi atas kreativitas perhimpunan pelajar di Wuhan. Mereka memiliki kepedulian besar terhadap pariwisata di Indonesia. Event-event seperti Festival Nusantara ini efektif untuk promosi pariwisata,” ungkap Menpar.

Mengusung tema Kelestarian Budaya di Tangan Pemuda, Festival Nusantara ini memiliki 3 rangkaian event besar. Ada Karnaval Nusantara yang menampilkan Parade Ragam Kuliner khas nusantara. Event ini digelar mulai pukul 10.00-18.30 waktu Wuhan. Menegaskan rasa nusantara, Karnaval Costum Nusantara pun disajikan. Caranya, penyelenggara festival mengenakan busana adat daerah masing-masing. Selain itu, ada juga Karnaval Craft Nusantara.

Karnaval Craft Nusantara ini akan menyajikan beragam acsessoris Indonesia. Menjadi destinasi wisata kelas dunia, saat ini Indonesia memang terkenal dengan keunikan pernak pernik kerajinan tangannya. Bahkan, kerajinan tangan tersebut terus diekspor ke banyak negara. “Indonesia sangat kaya. Kuliner nusantara adalah yang terbaik di dunia. Untuk costum, Indonesia juga yang terbaik. Potensi inilah yang menjadi daya tarik Indonesia,” terang Menpar lagi.

Menegaskan kekuatan Indonesia sebagai destinasi wisata dunia, Exhibisi Budaya Nusantara juga disajikan. Ada beragam pentas seni dari daerah-daerah di nusantara. Beberapa momentum seni budaya yang ditampilkan diantaranya Tarian Pembukaan, Sintren Dance, Dayak Dance, hingga Traditional Dance. Ditampilkan juga Music Drama Poetic, Music Traditional, Rapac Geleng, Rapak Nusantara, juga Pashion Show.

Selain parade budaya, Festival Nusantara juga menyediaka menu khusus lain yang istimewa. Festival Nusnatara juga menggelar Badminton Kompetisi yang dimulai 21-22 April. Lokasinya ada di Gmnasium Huannong, mulai pukul 15.00-22.00 waktu Wuhan. Kejuaraan bulutangkis ini dinilai cukup efektif untuk menarik perhatian pelajar dan masyarakat di Wuhan. Arief mengatakan, masyarakat harus mendapatkan informasi cukup soal pariwiwata Indonesia.

“Wisatawan mancanegara sangat menggemari event-event budaya. Komposisi itu cukup ideal untuk menggambarkan keragaman dan kekayaan nusantara. Yang terpenting berikan informasi yang lengkap bagi para pengunjung. Sebab, potensi pasar di Tiongkok ini sangat besar,” tutur Menteri asal Banyuwangi tersebut.

Membidik pasar 'khusus' di Wuhan, Festival Nusantara ini membidik target pengunjung minimal 2.000 orang. Mereka itu berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa di Kota Wuhan. Selain itu, ada juga perusahaan travel dan masyarakat Kota Wuhan secara umum. “Semua latar belakang dan segmentasi market sama-sama potensial. Apalagi, Tiongkok ini secara umum memilimi potensi yang sangat besar,” terangnya lagi.

Outbound wisatawan Tiongkok memang sangat besar. Pada 2017, jumlahnya mencapai 130 juta wisatawan. Pergerakan arus keluar tersebut menghasilkan total spending RMB115,29 Juta atau sekitar Rp242,11 Triliun. Dari arus besar itu, ada 1,97 wisatawan Tiongkok yang singgahdi Indonesia. Mereka memilih Bali sebagai destinasi favorit dengan jumlah angka kunjungan sekitar 1,37 juta wisatawan Tiongkok.

“Pergerakan mereka sangat besar. Kondisi ini harus dioptimalkan sebaik mungkin. Kami berharap PPIT-W mampu meyakinkan wisatawan Tiongkok untuk datang langsung ke Indonesia. Sebab, jumlah pergerakan wisatawan Tiongkok di tahun ini juga diprediksi akan terus berkembang,” tegasnya.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara memang terkoreksi positif di Februari 2018. Sampai Februari, total jumlah wisatawan mancanegar berjumlah 1,2 juta. Angka tersebut naik 7,99% dari bulan sebelumnya. Dari total jumlah tersebut, teratas sebagai pemasok wisatawan dengan 214.427 orang. Posisi kedua ditempati Malaysia dengan 205.855 wisatawan, lalu Singapura di strip berikutnya dengan 125.153 orang.

“Kami senang karena semua elemen masyarakat Indonesia memiliki kepedulian tinggi terhadap pariwisata Insonesia. Mereka mau mempromosikan pariwisata Indonesia dari tempat dimanapaun mereka berada. Semua tentu untuk kebaikan bersama. Festival Nusantara ini menjadi istimewa karena yang mengemasnya adalah calon generasi penerus bangsa. Kami optimistis, respon besar akan ditunjukan publik Wuhan terhadap festival ini,” pungkas Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional I Kemenpar Vinsensius Jemandu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co