Begini Langkah Antisipasi Penyakit Pascatsunami

31 Desember 2018 14:39

Bencana tsunami yang menimpa warga Banten dan Lampung pekan lalu, tak hanya meninggalkan luka mendalam. Saat ini para pengungsi juga mulai terserang beberapa penyakit, seperti diare serta Infeksi saluran nafas atas (ISPA). Ada pula yang terkena gangguan kulit berupa keluhan gatal-gatal.

Diungkapkan Prof. DR. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD(K), Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, berdasarkan pantauan di beberapa pengungsian, tiga penyakit tersebut memang paling banyak dirasakan. Salah satu faktornya adalah kondisi Mandi Cuci Kakus (MCK) yang kurang memadai.

"Oleh karena itu masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan bagi para pengungsi harus menjadi perhatian. Kita harus maklum para pengungsi terutama orang tua dan anak-anak merupakan kelompok masyarakat yang rentan terhadap berbagai penyakit," ungkap dokter Ari dalam keterangannya.

BACA JUGA:  Promo Superindo Hari Ini Banjir Diskon, Belanja Sembako Murah!

Faktor lain, menurutnya adalah daya tahan tubuh para pengungsi yang menurun mengingat kondisi makan dan minum yang kurang memadai, selain itu faktor istirahat yang terbatas. Kondisi stres sendiri tentu juga akan mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang, karena stress membuat orang kurang nafsu makan dan susah tidur.

"Beberapa upaya yang harus dilakukan diantaranya harus dipastikan bahwa para pengungsi harus mendapat makanan dan minuman yang cukup selama berada di pengungsian," lanjutnya.

BACA JUGA:  BNPB Perlu Lobi agar Edukasi Bencana Bisa Masuk Kurikulum Sekolah

Langkah lain adalah persedian air bersih untuk minum harus mencukupi. Dapur-dapur umum yang tersedia selalu mendapat suplai bahan makanan dan air bersih yang memadai untuk masak dan minum. Hindari mengkonsumsi makanan matang yang sudah lewat waktu.

Selanjutnya pastikan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan fresh. Cuci tangan pakai sabun atau hand antiseptic untuk menghindari infeksi usus. Selain itu diusahakan agar kondisi tempat pengungsian dibuat senyaman mungkin.

BACA JUGA:  Anak Indigo Beber Ramalan Tsunami, 3 Daerah Ini Waspada

"Saat ini laporan dari beberapa lokasi terdapat keterbatasan selimut dan baju dingin. Bantuan harus difokuskan untuk penyediaan baju dingin dan selimut untuk para pengungsi," ucapnya.

Kebersihan lingkungan pengungsian selalu terjaga dengan tersedianya tempat-tempat sampah disekitar lokasi pengungsian. Lokasi sekitar juga rutin dibersihkan dengan antiseptik. Para pengungsi muda dapat dikoordinasikan untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Sarana MCK yang memadai dengan persediaan air yang cukup tentu juga tersedianya sabun dan peralatan mandi lain. Untuk para pengungsi khususnya anak-anak dan orang tua diberikan suplemen yang berisi multivitamin dan mineral. Perlu stok obat-obat sederhana, obat penurun panas, obat anti diare, obat sakit kepala dan oralit.

"Bagi anak-anak perlu upaya untuk melakukan trauma healing dengan pengadaan buku-buku bacaan, mainan anak-anak dan kelompok-kelompok bermain untuk anak-anak dan mencegah anak-anak bermain diluar di bekas bencana yang masih berantakan," pungkasnya.

Saat ini terdapat puluhan ribu pengungsi baik di Propinsi Banten maupun Propinsi Lampung. Pada hari ke-7 di Kab Pandeglang saja lebih dari 33.000 pengungsi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co