GenPI.co - Sebuah pesan beruntun membangunkan aku dari mimpi indah. Pesan itu sempat aku abaikan, karena mungkin hanya pesan penipuan, atau penawaran pinjam dana online.
Namun, setelah beberapa saat, akhirnya aku membuka pesan tersebut. Ternyata dugaanku salah, pesan itu dari Mira, pacar kesayanganku.
BACA JUGA: Jujur Banget, 3 Zodiak Ini Bisa Dipercaya Urusan Bisnis
Saat aku mengetahui isi pesannya, hatiku terasa sangat sesak dan sakit. Mira memutuskan hubungan yang sudah kami jalani selama 7 tahun.
Lebih menyakitkan lagi saat mengetahui alasan kenapa ia memutuskan untuk menyudahi hubungan kami.
"Aku dijodohkan orang tuaku, dengan pria yang lebih bisa menjamin kehidupanku," tulis Rima.
Aku mencoba untuk membalas pesan dari Rima tersebut, namun jari-jariku tak mampu menuliskan apa yang ada di kepalaku.
Entah apa yang ada dipikiran Mira, hingga ia begitu tega mengkhianati cinta tulus yang aku beri hanya untuknya. Setelah beberapa saat, akhirnya aku mengirim balasan untuk Mira.
"Tapi kenapa pria lain yang diberi kesempatan untuk menikah denganmu? Sedangkan aku, pria yang selama ini menemanimu, kau buang begitu saja?" jawabku.
Tak membutuhkan waktu lama, Mira langsung membalas pesan yang baru aku kirim.
"Dia lebih kaya darimu mas, dia lebih bisa menjamin kehidupanku. Aku khawatir tak bisa bahagia jika menikah denganmu," jawabnya.
BACA JUGA: Saran Dokter, Periksa Jantung yang Terbaik Usia 20 Tahun
Jawaban yang diberikan Mira tersebut, berhasil membuatku merasa menjadi pria paling nelangsa di dunia saat itu. Cinta tulus yang aku berikan, dibuangnya sia-sia karena aku tak punya banyak uang.
Mira lebih memilih pria yang menurutnya, bisa menjamin kehidupannya, makan tak kurang, perhiasan lebih, rumah dengan banyak kamar tidur, banyak mobil di garasi. Tapi apakah semua itu akan menjamin kebahagianmu ra?
Bukannya kamu sendiri yang bilang padaku, bahwa harta tak akan menjadi sebab bahagiamu? Bukannya kamu sendiri yang bilang, kebersamaan kita lebih berharga dari harta apapun itu.
Tapi ternyata kau juga yang mengkhianati kata-katamu sendiri. Hanya karena iming-iming hidup terjamin dan mewah, kau tega menghancurkan istana megah yang aku bangun di dalam hatiku untukmu.
7 tahun kita bersama, kau sudahi dengan alasan yang sangat menyakiti hati. Apa yang membuatmu menjadi manusia yang paling tega seperti saat ini ra?
Oh iya, karena harta. Harta yang katamu bisa menjamin kehidupanmu. Harta yang melimpah, yang tak aku punya untuk membahagiakanmu. Karena itu kan? Karena itu kau meninggalkanku sendiri.
Lalu, bagaimana dengan janjimu untuk menjadi Ibu dari anak-anakku nanti? Apa kamu sudah lupa? Atau janjimu untuk hidup sampai mati denganku, kau juga sudah melupakannya?
Sungguh banyak sekali janji yang kamu berikan padaku, namun tak satu pun yang kamu tepati. Bagaimana caranya aku menanggung semua lara ini sendiri ra?
BACA JUGA: Mensos Juliari Blusukan Bagikan Sembako di Jakarta
Apakah kamu berpikir, apa yang akan terjadi padaku setelah kamu memutuskan semua ini? Sedikit saja, apakah pernah kamu memikirkan seberapa besar rasa sakit yang harus aku hadapi?
Sepertinya tidak sedikit pun kamu memikirkan perasaanku. Tapi ra, jika itu sudah bulat jadi keputusanmu. Aku akan mengikhlaskan kepergianmu untuk menikah dengan pria lain.
Hal itu aku lakukan karena aku mencintaimu. Aku menghormati keputusan kedua orang tuamu dan juga keputusanmu.
Seperti yang kamu bilang, hidup denganku tak akan menjamin kebahagiaanmu. Karena aku tak cukup harta untuk membuat kebahagianmu menjadi nyata.
Tapi satu hal yang perlu kamu ingat, sebanyak apapun harta yang akan membuatmu bahagia, itu hanya sementara, yang abadi, hanya perasaan cintaku padamu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News