GenPI.co - Pandemi Covid-19 menimbulkan kecemasan bagi sebagian besar masyarakat di dunia. Akibatnya, gangguan psikis yang bernama psikosomatis pun merajalela.
Kasus orang yang mengalami psikosomatis pun cukup banyak ditemukan di Indonesia.
Hal ini dikemukakan oleh Psikolog Yayasan Pulih, Aenea Marella dalam webinar No Sleep For Weekend.
“Di masa pandemi ini banyak pasien yang sharing kondisi yang menunjukkan gejala-gejala Psikosomatis,” kata Aenea, Sabtu (25/7).
Aenea pun menjelaskan apa yang dimaksud dengan psikomatis. Psikosomatis adalah keadaan atau kondisi dimasa seseorang yang mengeluhkan gejala fisik, tapi sebenarnya penyebabkan adalah kondisi psikis
BACA JUGA: Saat Masih Pandemi Corona, Maffers Nekat Kembali Daki Gunung
“Contohnya, kalo sebelum presentasi atau mau ujian kalian pernah merasa mual atau sakit perut. Padahal, penyebabnya karena gugup, karena kondisi psikis bukan karena fisiknya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, banyaknya orang yang merasakan gejala psikomatis di masa pandemi disebabkan karena kecemasan.
BACA JUGA: Update Corona 26 Juli 2020: Duh, DKI Jakarta
Dengan demikian, orang tersebut akan berpikiran bahwa dirinya merasakan gejala penyakit Covid-19.
"Jadi orang itu mengalami ciri-ciri fisik yang mirip dengan gejala covid-19, dan sebenarnya gejala ini sebenarnya tidak ada kondisi medisnya,” papar Aenea.
Penyebab lainnya dari psikosomatis di masa pandemi adalah terlalu banyak mengonsumsi berita-berita buruk tentang kondisi selama pandemi.
Bahkan, kan muncul kekhawatiran dan ketakutan akan kondisi tersebut.
“Bisa jadi pas kalian baca berita tentang gejala Covid-19 tiba-tiba merasa sesak nafas atau batuk-batuk, tapi pas ke dokter ternyata enggak apa-apa,” tutur Aenea. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News