Mengapa Suku Bajau Membakar Perahu Mereka?

08 Februari 2019 08:53

Permukaan air laut di Desa Torosiaje mulai menandakan akan surut, sebagian tanah menyembul di antara riak ombak. Sejumlah perahu tradisional milik warga berjejer rapi, semuanya sudah terlihat tua dan kusam.

Beberapa pria bertubuh langsing sibuk mengatur posisi perahu untuk dinaikkan di atas batang kayu, sebagian lain menyiapkan kayu kering. "Para nelayan Suku Bajau sedang menyiapkan Ngaluu," kata Rena Pasandre, gadis Bajau yang sedang menikmati udara segar dari balik jendela di rumahnya yang berada di atas permukaan laut, Jumat (8/2).

Baca juga: Suku Bajau, Aquaman dari Indonesia

Rena menjelaskan ngaluu adalah tradisi masyarakat Suku Bajau dalam merawat perahu. Perahu yang sudah dipakai bertahun-tahun akan berlumut dan dijadikan rumah oleh rayap atau binatang lain di bagian bawahnya. Lumut dan hewan-hewan kecil ini harus dibersihkan. "Mereka akan membakar bagian bawah perahu," kata Rena.

Untuk membakar bagian bawah perahu kayu ini, nelayan membutuhkan kayu penopang yang ditempatkan di bagian depan dan belakang. Perahu dinaikkan di atas kayu.ini sehingga bagian bawahnya terangkat.

"Mereka harus ngansala (ansala) perahu, yaitu menaikkan perahu di 2 batang kayu," tutur Rena Pasandre.

Saat menaikkan perahu pada batang, nelayan memanfaatkan ketinggian air agar terasa lebih ringan. Saat air laut surut, perahu-perahu ini sudah berada di atas kayu penopang. Terik sinar matahari  akan segera mengeringkan perahu-perahu masyarakat ini.

Lumut sudah pasti ditemukan dibagian bawah. Bertahun-tahun perahu di terendam di air menjadi media tumbuhnya lumut, juga kerang-kerang kecil yang menempel di sisi luar perahu. "Ngaluu dilakukan agar perahu awet dan aman digunakan," papar Rena.

 Saat air laut surut, para nelayan menyalakan api. Api ini diletakkan di bawah perahu. Mulailah lidah-lidah api yang panas menyengati lumut yang telah mengering, juga kerang yang menempel, apapun akan mati terpanggang api, termasuk hewan-hewan kecil yang menumpang hidup di lapisan perahu bagian bawah. Setelah dirasakan cukup, api dimatikan. Perahu sudah bersih dan siap untuk digunakan mencari ikan. 

Proses Ngaluu ini menjadi atraksi menarik bagi wisatawan yang datang ke desa ini. Para wisatawan yang belum memahami tradisi ini akan mengira perahu akan terbakar saat api menjilati dari bawah. Ngaluu merupakan tradisi yang dilakukan turun-temurun oleh nelayan Suku Bajau di Desa Torosiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co