Sejarawaran Beberkan Asal Muasal Masker, Termasuk Bahan Rajutan

30 Agustus 2020 11:30

GenPI.co - Demi aman dari covid-19 setiap orang harus menggunakan masker jika hendak bepergian keluar rumah.

Sejarah mencatat masker sudah sedari dulu digunakan masyarakat dunia terlebih ketika menghadapi suatu wabah.

BACA JUGATak Goyah Diterpa Covid-19, Pendapatan Alibaba Cloud Tumbuh 59%

Salah seorang sejarawan, Bonnie Triyana mengatakan masker tertua yang dapat terlacak dimulai di Eropa pada abad ke-17 yang berbentuk seperti burung dan digunakan untuk menghadapi penyakit yang sedang melanda pada saat itu.

“Masker ini digunakan karena memang waktu itu juga ada wabah. Menghindari penyebaran penyakit dari udara dan di dalam paruhnya itu biasanya diisi sama herbs gitu jadi kayak rempah,” ujar Bonnie pada talkshow di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (28/8).

Masker-masker pada saat itu belum seperti sekarang, Bonnie mengatakan dahulu masker dibuat dari bahan-bahan seperti wol tipis hingga bahan-bahan lain yang tersedia di zamannya.

“Maskernya itu terbuatnya dari ya seadanya bikinnya, seadanya itu misalkan dari rajutan bahan rajutan kaus kaki atau dari perban atau dari kain kasa,” terangnya.

Bonnie menyebutkan bahwa bentuk masker pada saat wabah flu spanyol sudah mulai berubah hampir menyerupai bentuk masker saat ini.

Lebih lanjut ia menceritakan bahwa upaya pemerintah Indonesia atau Hindia Belanda dalam mengatasi wabah flu spanyol yaitu melalui pendekatan seperti wayang, pamflet yang mengadaptasi kisah Ramayana, serta pendekatan lainnya yang mempertimbangkan budaya setempat.

Bonnie tidak menemukan sejarah yang menjelaskan mengenai penggunaan dan manfaat masker di Indonesia pada saat itu.

Namun ia mengatakan tindakan seperti lockdown atau PSBB sudah pernah diterapkan.

BACA JUGAKemenkes: Kantor Harus Punya Tim Penanganan Covid-19

“Tapi kalau cara-cara untuk mencegah misalkan dalam bahasa sekarang lockdown atau PSBB itu juga dulu ada pernah ada tindakan demikian, misalkan satu desa kalau ada yang kena wabah itu tidak boleh kemana-mana harus tetap tinggal di rumah itu sudah ada,” tukasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co