Gadis Keretek Pertarungan Harga Diri, Budaya, dan Sejarah

16 September 2020 15:40

GenPI.co - Novel berjudul Gadis Keretek karya Ratih Kumala mengisahkan tentang romansa yang kental dengan nuansa ke-Indonesiaan. Selain itu, buku ini juga mengangkat budaya Jawa. 

Penulis buku ini berhasil menjahit kisah dengan sangat runut dan mengombinasikan antara cinta, keluarga, persaingan bisnis, pertarungan harga diri, budaya, dan sejarah.

BACA JUGA: KPK Peringatkan Calon Kepala Daerah dari PDIP Jangan Korupsi

Inilah yang membuat pembaca menjadi betah dan berhasil membaca hingga selesai. Novel fiksi sejarah ini bernapas sejarah keretek Indonesia. 

Mengisahkan bagaimana perkembangan industri rokok Indonesia dari masa ke masa, mulai dari sebelum, saat, dan sesudah bangsa Indonesia merdeka. 

Pasang surut, lika-liku industri rokok diceritakan dengan telaten. Sebuah kisah diceritakan dari kondisi kesehatan Pak Soeraja, pemilik keretek nomor satu di Indonesia yang terus menurun. 

Dalam keadaan kritis, bukan nama keluarganya yang sering ia sebut, melainkan nama perempuan yang bukan istrinya. Dian mengucapkan nama keramat yang seharusnya tak ia ucapkan, Jeng Yah. 

Ketiga putranya, pewaris Kretek Djagad Raja yakin kalau permintaan terakhir romonya adalah bertemu dengan Jeng Yah. Lebas, Karim, dan Tegar, pun ingin mewujudkan permintaan romonya. 

Akan tetapi, mereka kesulitan menggali informasi dari Jeng Yah tersebut. Hal ini disebabkan romonya yang sulit berbicara karena penyakit stroke yang dideritanya. Dia hanya menyebutkan Kota Kudus.

Tiga anaknya tersebut takut bertanya kepada ibunya, Purwanti. Mereka takut membuat ibunya meradang sebab tanpa disangka di usia senjanya nama Jeng Yah sukses membuat ibu mereka termakan api cemburu. 

Dengan informasi yang terbatas tiga putranya pun mencari sosok Jeng Yang. Dari pencariaanya tersebut mereka justru mengungkap asal-usul Kretek Djagad Raja hingga menjadi keretek nomor satu di Indonesia. 

BACA JUGA: Istana Turun Tangan Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber

Selain itu, mereka juga mengetahui kisah kasih romonya di masa muda dengan Jeng Yah, putri Idroes Moeria, yang ternyata pemilik Keretek Gadis, kretek produksi lokal Kota M yang terkenal pada zamannya. 

Diceritakan dalam buku tersebut, rokok keretek yang legendaris itu memiliki cita rasa tak tertandingi.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co