Runtuhnya Batu Payung Tidak Mengurangi Keindahan Alam

28 September 2020 13:05

GenPI.co - Keunikan sebuah destinasi wisata alam tak lepas dari sebuah fenomena alam. Hal ini terjadi secara alami dan terkadang di luar nalar manusia. 

Salah satunya adalah destinasi Batu Payung yang berada di kawasan Mandalika, Lombok Tengah. Kawasan ini dikenal dengan pantai yang memiliki gundukan-gundukan batu raksasa yang ikonik menyebar di bibir pantai. 

BACA JUGA: Harga Ramah di Kantong, Eyeshadow Bikin Tambah Cantik

Batu tersebut berbentuk seperti payung dan menjadi ciri khas tempat tersebut. Akan tetapi, Batu Payung tersebut dikabarkan runtuh pada bulan April 2019 lalu. 

Runtuhnya Batu Payung diduga karena fenomena alam yang terjadi. Konon Batu Payung ini baru dikenal di kalangan wisatawan sekitar 9 tahun lalu. Untuk menuju ke tempat tersebut, kamu bisa melakukan perjalanan dari Kota Mataram selama 2 jam perjalanan ke Pujut, Kabupaten Lombok tengah, NTB.

Batu Payung biasa ditempuh menggunakan kapal sewa warga lokal dari Pantai Tanjung Aan. Lokasinya memang agak sulit bila harus menempuhnya dengan melewati bukit.

Batu Payung menjulang tinggi ke atas, di salah satu sisi batu tersebut ada cekungan yang seolah-olah memayungi kita jika berada di bawahnya. Oleh sebab itu dinamailah Batu Payung.

BACA JUGA: Politisi Demokrat: Dari Isu PKI, Rakyat Dapat Apa?

Meskipun saat ini ikonik Batu Payung sudah runtuh kamu tetap bisa menikmati keindahan alamnya. Pasalnya, pantai yang ada di kawasan tersebut memiliki hamparan pasir putih dan di sekitarnya masih banyak bebatuan karang berukuran kecil dan besar di sana. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co