Janda Muda Itu Membuat Suamiku Tak Berdaya

15 Oktober 2020 07:50

GenPI.co - Namaku Ruth. Sudah dua tahun aku menjalani biduk rumah tangga bersama dengan Roy. Dia adalah seorang suami yang sangat perhatian denganku. 

Selama hidup bersama dengannya aku tidak pernah kekurangan apapun. Semua kebutuhanku tercukupi olehnya. 

BACA JUGA: Prabowo Subianto Blak-Blakan Berani Bongkar Lingkaran Jokowi

Rezeki yang kami dapatkan selalu mengalir begitu saja. Tak heran bila kami mampu membeli rumah, apartemen, dan mobil. 

Roy seorang pekerja keras. Dia pintar sekali mengelola bisnisnya. Meskipun bisnis tersebut adalah bisnis keluarga. 

Sayangnya pada usia pernikahan kami, belum dikarunai seorang anak. Kami selalu menunggu, berdoa, dan berusaha. Segala cara pengobatan rela kami lakukan hanya untuk mendapatkan keturunan. 

BACA JUGA: SBY Akhirnya Bongkar Penebar Fitnah Dirinya

Di tengah penantian kami, Roy selalu menguatkan dan memintaku untuk bersabar. 

Meskipun terkadang kami pun merasa putus asa. Roy memang jarang sekali di rumah, dia sering keluar kota untuk urusan bisnis. 

Aku tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Bagiku itu hal biasa. Namun, suatu ketika aku mendapatkan kejutan yang tidak terlupakan. 

BACA JUGA: Luar Biasa, Ternyata Minuman You C 1000 Miliki Manfaat Dahsyat!

Siang itu, aku sedang membaca buku di teras belakang sambil menikmati secangkir teh dan menunggu kabar Roy sampai di tempat tujuan. 

Tiba-tiba bel rumah berbunyi, tanda ada orang yang ingin betamu. 

Aku pun terperanjat dan bergegas membukakan pintu sembari menerka siapa yang datang. Pasalnya, aku tidak membuat janji kepada siapa pun hari ini, bahkan teman arisan sekali pun. 

BACA JUGA: Terlahir Paling Boros Sedunia, 3 Zodiak Ini Selalu Lapar Uang

Aku berdiri di belakang pintu sambil merapikan pakaian dan rambutku yang sedikit acak-acakan. 

Setelah membuka kunci, aku menarik daun pintu ke dalam. Tepat di hadapanku berdiri seorang wanita cantik. 

Kulitnya bersih dan penampilannya menarik. Namun, aku tidak mengenal wanita tersebut. 

Aku mengedarkan pandangan di belakang wanita itu, mencari tahu dengan siapa dia datang, tapi aku tidak menemukan siapa pun. 

Dengan sopan aku pun mempersilahkan dia masuk, dan menyuruhnya duduk. Tak lama aku pun membuatkan secangkir teh panas untuknya. 

Wanita itu tampak malu-malu dihadapanku. Sikapnya sopan dan kalem. Aku pun bertanya maksud dan tujuannya. Mungkin dia ingin menawarkan asuransi atau barang lainnya. 

Akan tetapi, dia malah menunduk dan terisak-isak. Sontak aku pun terkejut dengan sikapnya. Aku bertanya kembali maksud dan tujuan dia bertamu. 

Akhirnya dia memperkenalkan diri dan mengatakan sebuah rahasia besar yang membuat aku ingin pingsan saat itu. 

Namanya Asri seorang janda muda, dia mengaku telah hamil anak Roy. Saat itu, usia kandungannya sudah memasuki delapan minggu. Aku sempat tidak percaya dengan apa yang dia ceritakan. 

Meskipun aku ingin marah dan menamparnya, tapi aku tetap mencoba untuk tenang dan memintanya menceritakan apa yang terjadi. 

Dia berkata tidak ingin apa-apa dariku, tetapi dia ingin aku mengasuh anak yang dikandungnya. Saat itu juga aku menghubungi Roy, tapi berkali-kali tidak bisa. Hatiku campur aduk, kecewa, dan marah. 

Asri juga meminta maaf kepadaku karena dia telah salah menggoda suamiku. Kedatangannya ke rumah hanya ingin bertemu dengan Roy, dia ingin meminta uang untuk periksa kesehatan dan kandungannya. 

Setelah itu, dia pun pamit meninggalkanku yang masih terpaku di sudut sofa hitam itu. 

Aku berpikir keras dan tidak sabar menunggu Roy pulang untuk menanyakan apa yang sedang terjadi. 

Malam pun tiba, aku dan Roy tengah duduk berdua di taman belakang. Biasanya kami bercerita tentang kondisi yang ada di sekitar dan update berita politik yang tengah terjadi. 

Namun, malam itu, aku mulai membahas apa yang terjadi di rumah ini saat Roy di luar kota. 

Aku pun mulai membuka obrolan dengan pertanyaan, siapa Asri? Kenapa dia datang ke rumah. Aku menceritakan semuanya dan Roy mengakuinya dan menceritakan semuanya. 

Roy mengaku khilaf saat Asri menggodanya. Asri adalah mantan karyawan Roy yang selama ini dia bantu untuk pengobatan penyakit jantung yang dideritanya. 

Roy pun mengaku khilaf karena sudah menghamili Asri dan menghianatiku. Malam itu Roy bersimpuh di hadapanku dan memohon maaf kepadaku. Sementara itu, aku masih mencoba menyadarkan diriku dari kenyataan pahit yang aku alami. (*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co