Pesona Bali dan Keramahan Warga Sari Murni Pohuwato

06 Maret 2019 21:04

Acara Mecaru sudah selesai, satu-persatu warga Desa Sari Murni Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato pulang. Perempatan jalan di samping bale banjar pun kembali sunyi.

Bunyi gamelan masih terdengar dari bale banjar, beberapa orang masih setia memukul alat musik sumbangan Pemerintah Provinsi Bali. Di samping para pemain musik ini berdiri ogoh-ogoh yang menyeramkan, mulutnya terbuka dengan gigi tajam menyeringai. Kedua kaki dan tangannya terbentang, seperti siap menggoda manusia.

"Desa ini berdiri sejak tahun 1995, hasil pemekaran," kata I Wayan Santiawan, kepala desa Sari Murni, Rabu (6/3/2019).

Para penduduk semuanya berasal dari Provinsi Bali yang datang pada tahun 1982, melalui program transmigrasi. Perjuangan berat membuka lahan yang masih berupa hutan lebat. "Sekarang penduduknya lebih dari 1000 orang atau 140 lebih kepala keluarga," lanjut I Wayan Santiawan.

Menjelang pengrupukan, sejumlah anak muda berkumpul di bawah pohon di samping bale banjar, mereka sangat bersemangat pada siang itu. Mereka berasal dari 2 dusun, Bali Murni dan Bali Indah. Di halaman pura, sejumlah warga membuat sangacucuk, anyaman bambu tempat sesaji. Mereka juga terlihat bersemangat menyambut  perayaan Hari Raya Nyepi.

I Nengah Darma, wakil ketia parisada Bali Murni menjelaskan, umat Hindu di desa ini umumnya sebagai petani yang menanam jagung, jeruk dan buah naga.  Sebagai petani, ketaatan menjalankan tradisi terpelihara dengan baik.

"Suasana di sini seperti di Bali tahun 1970-an," kata Bli Gendo, wisatawan asal Bali yang datang khusus untuk mengunjungi Kabupaten Pohuwato.

Suasana pedesaan yang kental dan sikap ramah warganya sangat terasa. Tegur sapa menjadi sesuatu yang sangat indah dan berkesan. Sebagai desa yang sedang tumbuh, Sari Murni sudah acap kali didatangi wisatawan dari berbagai daerah dan mancanegara.

Pura desa yang indah menjadi ikon yang selalu didatangi wisatawan, juga kebun buah naga yang tidak pernah luntur daya tariknya. "Buah jeruknya manis, ini juga menjadi pilihan wisata petik buah," ujar Bli Gendo.

Sari Murni, yang dulu hutan belantara kini menjari desa pertanian yang banyak dikuniungi wisatawan. "Pengembangan ekowisata di Pohuwato menjadi prioritas kami, suasana pedesaan yang indah, keramahan warga dan keanekaragaman hayati adalah daya pikat desa ini," kata Arfan Tangoi, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pohuwato yang didampingi Kepala Bidang Pariwisata, Yasir Adiputera.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co