Ada Mahakarya Seni Rupa Indonesia di ArtJog 2019

08 Maret 2019 15:12

YOGYAKARTA - Mahakarya terbaik bakal disajikan ArtJog 2019. Dihelat pada 25 Juli hingga 25 Agustus, ArtJog 2019 mengangkat tema Arts in Common. Tema ini menawarkan pemahaman apa yang ditampilkan di ArtJog dalam tiga tahun ke depan.

Kurator ArtJog 2019, Agung Hujatnika menjelaskan, secara harfiah, common dalam bahasa Inggris dapat diterjemahkan sebagai 'yang umum' atau 'yang biasa'. Selain itu, Arts in Common sendiri mengambil inspirasi dari the commons.

"Secara spesifik, istilah tersebut mendefinisikan suatu khazanah (repository) berbagai informasi, pengetahuan, benda atau sumber daya (imaterial maupun material) yang diwariskan dan diciptakan secara individual maupun kolektif. Sehingga diharapkan dapat bertahan dan dapat dimanfaatkan secara luas untuk generasi mendatang," ujarnya.

Pria yang kerap disapa Jenong ini melanjutkan, The Commons adalah cara berpikir alternatif yang sangat relevan dengan berbagai kenyataan hidup sehari-hari ini. Selain itu, secara sederhana 'The Commons' dapat dimaknai sebagai hasil dari suatu eksplorasi sumber daya (immaterial maupun material-alamiah, industrial, digital) untuk kepentingan bersama.

"Perumusan tema ini adalah bagian dari upaya untuk menjadikan perhelatan ini semakin ramah dan membumi untuk segenap kalangan audiens, sehingga ArtJog dapat lebih dekat dengan penikmat seni seluas-luasnya," paparnya.

Baginya, tema tersebut juga menawarkan pemahaman baru. Bahwa apa yang ditampilkan di ArtJog dalam 3 tahun ke depan adalah semacam irisan, atau kumpulan hal yang mempersatukan keragaman ekspresi seni dan kreativitas berbagai individu dari berbagai latar sosial, budaya dan bangsa.

"Tema besar ini selaras dengan penegasan ArtJog sebagai sebuah festival seni rupa kontemporer internasional," imbuh Agung.

Menurutnya, pelabelan ArtJog 2019 sebagai sebuah festival seni rupa kontemporer internasional dinilainya tidak berlebihan. Apalagi jika melihat bagaimana kemeriahan yang melekat dalam setiap penyelenggaran ArtJog . Selain itu, pelabelan tersebut dianggapnya penegasan posisi Yogyakarta sebagai salah satu poros seni rupa terpenting di Asia Tenggara. Terlebih khusus di dalam kancah perhelatan seni rupa kontemporer yang lebih luas.

"Arts in Common percaya bahwa hari-hari ini, keragaman dan pencanggihan ekspresi seni rupa kontemporer sesungguhnya tetap menawarkan makna bersama yang kontekstual dengan dunia sehari-hari di sekitar kita. Selain itu, Arts in Common melihat bahwa ekspresi kesenian pada dasarnya adalah manifestasi dari kreativitas, sebagai sumber daya dalam individu manusia yang paling manusiawi yang seharusnya menjadi pengetahuan bersama," pungkasnya.

Pujian pun hadir dari Staff Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar, Esthy Reko Astuty. Menurut Esthy ArtJog secara konsisten memberikan sebuah bentuk event seni yang berkelas. Ini menjadikan ArtJog menjadi salah satu atraksi yang baik bagi pariwisata. Tak pelak ArtJog pun selalu mampu masuk dalam 100 Calendar of Event (CoE) Kemenpar.

"Terbukti ArtJog telah menjadi pelaksanaan yang ke 12 kalinya dan rutin setiap tahun digelar. Selain itu selalu mampu menyedot wisatawan serta pencinta seni untuk datang menikmatinya. Untuk itu ArtJog masuk kedalam Top 100 CoE Wonderful Indonesia," ujar Esthy yang juga Ketua Tim Pelaksana CoE Kemenpar itu.

Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya ArtJog bukanlah hanya sebuah pagelaran seni semata. Kehadirannya bagai sebuah pekan raya bagi para pencinta seni. ArtJog pun semakin memantapkan Jogja sebagai kota seni Indonesia.

"Setiap kali digelar ArtJog selalu ramai disesaki para pencinta seni, baik dari dalam maupun luar negeri. Selalu terjadi antrean panjang pengunjung yang ingin memasuki ruang pameran. Semua ingin menikmati ratusan karya seni, termasuk lukisan, gambar, patung, instalasi, foto, video, puisi, pertunjukan teater dan diskusi publik. Inilah keistimewaan ArtJog. Pokoknya jangan mengaku pencinta seni kalau tidak menghadiri ArtJog," papar Menteri asal Banyuwangi itu. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cholis Faizi Sobari

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co