Terharu! Haul ke-11 Gus Dur dirayakan Bareng Acara Natal

28 Desember 2020 21:15

GenPI.co - Guru bangsa dan Presiden RI keempat Gus Dur berpesan “Keberagaman adalah kekuatan jati diri bangsa yang tidak boleh dilemahkan apalagi di hilangkan”. 

Untuk itu, para pimpinan agama, pejabat pemerintahan, tokoh publik, sampai artis bergabung dalam gelaran Natal dan Haul Gus Dur secara virtual, Senin, 28 Desember 2020. 

BACA JUGAGelar Jambore, Keuskupan Purwokerto Ajak Gusdurian

"Kegiatan ini bertujuan untuk menggalang solidaritas bagi para korban terorisme Sigi, korban diskriminasi yang masih mengungsi seperti jemaat Ahmadiyah di Lombok dan Syiah di Sidoarjo," ujar kata Nia Sjarifudin mewakili inisiator dan panitia Natal dan Haul Gus Dur ke-11 ini (28/12).

Hadir dalam acara ini Ibu Sinta Nuriyah Wahid dan tokoh-tokoh agama lainnya seperti Ketua Umum PGI Pendeta Gomar Gultom (Kristen), Kardinal Ignatius Suharyo (Katolik).

Ada pula Juwita Djatikusuma (Sunda Wiwitan), pimpinan Sapta Darma Naen Suryono, Majelis Rohani agama Baha’i, Bu Rahmi, dan tokoh lintas iman lainnya.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid adalah di antara pejabat yang mewakili pemerintah dalam acara yang disiarkan secara langsung di kanal Facebook dan Youtube Gerakan Optimisme Indonesia.

Menurut Nia, kegiatan yang diinisiasi dan didukung puluhan organisasi ini juga dimaksudkan untuk memperingati 20 tahun meninggalnya Riyanto, anggota Banser NU yang menjadi korban bom saat mengamankan Natal di sebuah gereja (Mojokerto).

Karena itu, Nia menegaskan pentingnya solidaritas dan kebersamaan dari seluruh elemen bangsa. Pasalnya, ketika semua pihak sedang fokus berjuang menghadapi pandemi, intoleransi, diskriminasi, bahkan terorisme masih terus terjadi.

“Tindak kekerasan marak dilakukan kelompok-kelompok intoleran, penyeragaman budaya terus dipaksakan bahkan mempengaruhi proses kebijakan di tingkat pusat,” papar Ketua Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) ini.

BACA JUGASoeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati dan SBY Membudayakan Batik

Maka, lewat Natal dan Haul Gus Dur yang dikemas manjadi panggung bagi suara-suara korban dan kelompok marginal ini, panitia dan para pengisi acara secara serius mengingatkan betapa habitus-habitus Pancasila sebenarnya masih kuat.

“Natal dan Haul Gus Dur ke-11 adalah panggung bersama yang berkomitmen untuk mempertahankan Indonesia sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika demi merayakan keberagaman sebagai kekuatan jati diri bangsa,” pungkas Nia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co