Makin Digandrungi, Kain Tenun Pepet Pamor Batik

14 Maret 2019 18:26

Tidak hanya batik yang makin diminati, kain tenun saat ini juga memiliki pamor yang berimbang.

Ragam kain tenun yang dimiliki Indonesia, juga menjadi salah satu daya tarik.

Sejalan dengan meningkatnya peminat pemakainya, sentra kain tenun juga makin bertambah di dalam negeri.

Tak percaya?

Kemententerian Perindustrian membeberkan faktanya. Untuk kategori industri kecil menengah (IKM) kain tenun, terdapat sebanyak 368 sentra di Indonesia.

Sentra tersebut menjadi lokasi 14.618 unit usaha yang mampu  menyerap 57.972 tenaga kerja.

"Hampir setiap provinsi memiliki wastra tenun, baik yang dibuat dengan alat tenun gedogan maupun alat tenun bukan mesin (ATBM)," kata  Direktur Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka, Kementerian Perindustrian, E Ratna Utarianingrum sepeti dikutip Antara, Kamis (14/3).

Dia kemudian memaparkan, pada 2018, nilai ekspor kain tenun ikat mencapai US$976, sementara itu ekspor batik senilai US$52,4 juta.

Oleh karena itu, sebagai kontributor bagi pertumbuhan industri kreatif, Kemenperin terus mendorong para pelaku IKM nasional tenun dan batik untuk terus meningkatkan produktivitas.

Selain itu, lanjut Ratna, Kemenperin juga mendorong pelaku IKM untuk berinovasi agar lebih berdaya saing di pasar domestik dan internasional, salah satunya melalui fasilitasi keikutsertaan pada pameran Adiwastra Nusantara 2019.

Seperti diketahui, kain tenun merupakan budaya yang diwariskan secara turun temurun. Setiap daerah memiliki kekhasan. 

Berikut sejumlah kain tenun khas yang bisa dijumpai di Indonesia: 

1. Tenun Lombok, Nusa Tenggara Barat

Salah satu sentra kain tenun ada di Desa Sukarara Lombok Tengah. Kain tenun yang dihasilkan di desa ini merupakan home industry yang dikerjakan oleh kaum perempuan dengan menggunakan alat tenun tradisional. Motif yang ditawarkan antara lain gambar ayam, kembang delapan, kembang empat dan beragam tokek yang merupakan simbol keberuntungan.    

2. Toba Samosir, Sumatera Utara

Ulos merupakan kain tenun khas Batak yang berbentuk selendang. Jika ingin membeli kain ulos, kita bisa datang ke Desa Lumban Suhisuhi di Samosir. Desa ini adalah desa penghasil kain tenun terbaik di Batak.

3. Tenun Ikat Troso Jepara, Jawa Tengah

Kain tenun ikat Troso adalah kain tenun Jepara yang berasal dari Desa Troso. Alat tenun yang digunakan adalah alat tenun bukan mesin. Kain tenun Troso memiliki beragam corak dan motif dengan menggunakan zat pewarna alami.

4. Tenun Lurik, Klaten Jawa Tengah

Jalan-jalan ke Klaten, kalian bisa membeli buah tangan berupa kain lurik. Tenun lurik dibuat menggunakan alat tenun bukan mesin. Keberadaan tenun lurik bisa ditemukan di kecamatan Pedan, Cawas, Bayat, Juwiring, Karangdawa, dan Delanggu. 

5. Tenun Sumba, Nusa Tenggara Timur

Proses pembuatan yang lama dan tradisional membuat tenun Sumba memiliki nilai jual yang tinggi. Bahan yang digunakan untuk membuat tenun Sumba merupakan bahan alami.

6. Tenun Baduy, Banten

Perempuan Suku Baduy di Pegunungan Kendeng, Desa Kenekes memiliki aktivitas membuat kain tenun. Suku Asli Banten ini memiliki ciri khas kain tenun dengan warna putih tua. Cara pembuatannya pun masih tradisional. 

7. Tenun Dayak, Kalimantan Barat

Kain tenun Dayak disebut kain kebat. Kain tenun ini biasa dipakai oleh masyarakat Suku Dayak Iban di Kalimantan Barat. Ciri khas kain tenun ada pada polanya yang simetris. Selain itu, mereka juga membuat kain tenun dengan motif-motif seperti motif alam, tanaman dan hewan. Jenin kain tenun lainnya adalah kain tenun sidan yang memiliki ciri khas warna lebih terang dan cerah.


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co