GenPI.co - Sudah jadi rahasia umum bahwa kondisi bumi makin hari makin buruk.
Kamu pasti sudah tahu bahwa cuaca makin aneh, lapisan es mencair, dan serangga mulai menghilang dari lingkungan di sekitar tempat tinggal.
BACA JUGA: Kabar Gembira untuk Pencinta Star Wars, Novelnya Rilis Hari Ini!
Kamu pun paham bahwa keturunan kalian nantinya bisa saja menghadapi berbagai bencana besar seperti hilangnya kota pesisir, badai, kebakaran hutan, dan banjir besar seperti dalam kisah Nabi Nuh.
Tapi, apakah kalian benar-benar memahami seberapa besar kesengsaraan yang akan kita hadapi?
Kesengsaraan itu yang berusaha digambarkan oleh David Wallace-Wells dalam bukunya yang berjudul “The Uninhabitable Earth”.
Buku itu merupakan pengembangan dari artikel viral bertajuk sama yang diterbitkan Wallace-Wells pada 2017 dan sukses membuat semua pembaca ketakutan.
Dia menulis tanpa belas kasihan dalam menggambarkan apa yang mungkin terjadi di masa depan yang relatif tidak lama lagi terjadi dalam hidup kita.
Buku ini sangat efektif dalam mengguncang pembaca akibat kalimatnya yang sangat menjengkelkan.
Bahkan, menjelang bagian akhir buku, Wallace-Wells sampai menyebutkan bahwa para pembaca yang berhasil sampai ke bagian tersebut memiliki nyali yang besar.
Untuk sebuah buku yang relatif pendek, “The Unhabitable Earth” memang mencakup banyak topik seram.
Misalnya bencana alam, krisis ekonomi, ketidakstabilan politik, runtuhnya mitos kemajuan peradaban, dan lain sebagainya.
Walaupun hamparan neraka masa depan sudah dijabarkannya, Wallace-Wells juga mengingatkan bahwa kita sudah punya alat untuk mencegah terealisasi mimpi buruk itu.
Ada pajak karbon, kebijakan politik hijau, upaya pergeseran pola makan yang lebih ramah lingkungan, ekonomi hijau, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Novel Represi, Semua Indah Pada Waktunya
Kita hanya perlu yakin bahwa masa depan memang menakutkan, tapi jika kita tahu apa yang akan dihadapi, semuanya akan menjadi lebih baik. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News