Ditinggal Dinas, Istriku Malah Begituan dengan Duda di Depan Anak

07 Januari 2021 16:25

GenPI.co - Berkomitmen dan menafkahi adalah kewajiban dari seorang suami. Namun, peranan istri juga tidak kalah penting selain mengurus anak, dia harus menjadi seorang yang patuh kepada suaminya.

Aku dan Wanda sudah menjalani hubungan pernikahan selama lima tahun lamanya. Banyak orang mengatakan keluarga kami cukup harmonis, dikaruniai seorang anak perempuan bernama Abigail, ia tumbuh cantik dan begitu cerita seperti mamanya. 

BACA JUGADemi Kencani Janda Cantik, Aku Rela Gadaikan Cinta

Aku begitu bahagia memiliki mereka berdua. Rasanya, semangat untuk menjalani kehidupan ini hanyalah karena mereka.

Suatu hari aku harus pergi dinas ke luar kota. Pekerjaanku di dunia media ini memang seakan tidak pernah kenal waktu pagi, siang atau pun malam. 24 jam aku bekerja untuk mengumpulkan rupiah. 

Aku menjadi salah satu orang yang percaya, bahwa hubungan pernikahan akan retak bila tidak memiliki harta, untuk menghindari hal tersebut maka aku perlu bekerja keras.

Padatnya pekerjaan diluar kota, aku harus menambah waktu dinasku selama dua minggu lamanya. Tidak jarang aku merasa tidak tenang bila meninggalkan rumah terlalu lama. 

Rasa rindu mencium kening istriku dan menggendong putri kecil kerap menyiksa dada. Sampai akhirnya aku pulang, perasaan tak sabar untuk kembali ke rumah memuncak. 

Untuk memberi kejutan kepada orang rumah, aku sengaja tidak memberi kabar bahwa aku akan pulang hari itu.

Sesampainya depan rumah, aku melihat sebuah mobil terparkir rapih di depan halaman rumah. Memperhatikan plat mobilnya, sepertinya ini bukan teman wanita yang biasa menghambiri istriku untuk berbincang. 

Aku mengucapkan salam sambil menarik gagang pintu rumah. Sayangnya, pintu tersebut terkunci. Mendengar suara televisi yang menyala dalam rumah, aku yakin sekali bahwa ada orang di dalam.

Beberapa kali aku memanggil nama istri juga anakku, guna meyakinkan diri juga bahwa ada orang lain di dalam dan dapat mendengarkan suara supaya dibukakan pintu. 

Rasa penasaranku memuncak, beberapa kali aku mengetuk pintu rumah dengan kencang sambil memanggil nama anakku. Sampai akhirnya ada yang membuka pintu.

Gadis kecil dengan rambut cenderung berwarna coklat membukakan pintu rumah untukku. Dengan wajahnya yang imut dan mengantuk aku langsung menggendongnya dan memberikan ciuman pada pipinya yang chubby. 

Aku bertanya pada putriku, 'kemana mama?'. Tanpa berkata-kata ia hanya menjawab dengan menunjuk pintu kamarnya sendiri.  

Saat itu aku tenang, mungkin istriku sedang sibuk merapihkan kamar Abigail yang penuh dengan mainan.

Dengan penuh semangat aku menuju kamar Abigail sambil berteriak 'sayang aku pulang,'. Senyum lebarku mendadak runtuh,  mataku belalak melihat wanitaku bersama dengan pria lain. 

Yang semakin membuat aku terkejut, ia bahkan baru saja rapih menggunakan baju yang justru terbalik dan cenderung kusut. 

BACA JUGAJanda Cantik Kamar Sebelah Bikin Megap-Megap, Aku Sampai Tak Kuat

Tanpa pikir panjang aku langsung menghunjamkan bogem mentah ke muka pria itu. Istriku berusaha melerai kami berdua namun emosiku tak bisa tertahankan hingga wajah pria tersebut bercucuran darah.

Sangat kecewa dengan perlakuan istriku hari itu. Akhirnya ia mengaku bahwa pria tersebut adalah seorang duda teman lamanya semasa SMA. Dia mengakui semua kesalahannya yang telah lama berselingkuh dariku selama setahun belakang. 
Hatiku hancur berkeping-keping.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co