Ahli Politik ini Dukung Negara Suntik Vaksin, Alasannya....

15 Januari 2021 21:20

GenPI.co - Penggiat media sosial dan pengamat politik Indonesia Eko Kunthadi mengkritisi masyarakat yang tidak mau disuntik vaksin covid-19.

Dia mengatakan, dampak negara gagal vaksin akibat oknum-oknum yang meresahkan dan bisa merusak masa depan negara.

BACA JUGA: 8 Kepala Negara Sudah Disuntik Vaksin Covid-19, Begini Efeknya

"Vaksinasi merupakan momentum yang akan menentukan masa depan bangsa. Dampaknya bukan soal kesehatan saja," kata Eko seperti yang dikutip dari laman YouTube-nya, Kamis (15/1).

Dia merinci dampak menolak vaksin, yakni dapat merambat ke ekonomi, politik, hingga kemanusiaan.

Eko menyayangkan tokoh masyarakat yang menolak divaksinasi itu memengaruhi masyarakat dengan cara membuat hoaks.

"Membius rakyat yang malas mikir, yang nyebelin mereka bawa alasan HAM. Ini mah namanya bangke-murangke," tegas Eko.

Seperti diketahui, imunitas kelompok akan terbentuk jika minimal 70 persen warga mau divaksin. 

Kalau jumlahnya di bawah angka tersebut, dikatakan proses vaksinasi kurang berhasil.

BACA JUGA: Pedas Banget! Ini Reaksi Paus Fransiskus Usai Divaksin Covid-19

"Jadi, mereka yang menolak vaksin bukan saja merugikan diri sendiri, kelakuannya juga menyusahkan orang lain. Bahkan, dalam skala besar menyusahkan negara ini," tambahnya.

Eko merekomendasikan orang-orang yang tidak mau divaksinasi dengan cara memasukkannya ke dalam jeruji besi.

"Kalau perlu mereka yang menolak di hukum, misalnya diancam hukuman kerangkeng satu sel bersama Sumanto," ujarnya.

Sekali lagi Eko menegaskan, menolak vaksin artinya mendorong Indonesia jatuh ke dalam jurang.

"Apa kita mau hidup dalam jurang kerusakan? Kita, lu aja kale... gue kan enggak," tegas Eko dalam leluconnya.

Untuk itu, masyarakat tidak perlu khawatir untuk melakukan vaksin covid-19. Biofarma sudah menguji keamanan vaksin covid-19 yang bibitnya dari Sinovac dan terbukti halal.

Seperti diketahui, Presiden RI Joko Widodo adalah orang pertama di Indonesia yang mendapatkan vaksin covid-19 pada 13 Januari lalu di Istana Kepresidenan. Nantinya secara bertahap masyarakat akan diberikan vaksin gratis.

Namun, pada tahap awal diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, aparat keamanan, dan orang-orang yang kerjanya berisiko tinggi tertular covid-19. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co