GenPI.co - Meski keberangkatan haji 2020 dibatalkan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas unjuk gigi di depan anggota DPR RI lantaran berhasil memberangkatkan 16 kloter umrah.
Melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 494 tahun 2020, pemerintah Indonesia memang resmi membatalkan keberangkatan calon haji 1441H/2020.
BACA JUGA: Arab Saudi Buka Semua Perbatasan, Termasuk Nasib Jemaah Umrah?
Namun, sejak November 2020 lalu, keadaan mulai membaik dan satu per satu kloter umrah bisa menjalani ibadah di Arab Saudi.
"Mulai dari November tanggal 1, 3, 8, 22, dan 24. Disusul Desember pada 6, 14, 15, 17, dan 20. Kemudian, terbaru Januari pada 9, 10, dan 11," ungkap Gus Yaqut dalam Rapat Kerja bersama anggota DPR RI Komisi VIII, Senin, (18/1).
Dari 16 kloter yang berhasil diberangkatkan tersebut, Gus Yaqut menyebut total jemaahnya mencapai 1.090 orang.
Meski sudah bisa memberangkatkan jemaah umroh semasa pandemi, Gus Yaqut memastikan setiap jemaah menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama ibadah.
Untuk memastikan hal tersebut, Kementerian Agama juga telah mengeluarkan Kepmenag No 719 Tahun 2020.
"Itu untuk pedoman dan perlindungan pada jemaah umrah," katanya.
Gus Yaqut mengatakan, setiap jemaah umroh wajib melakukan tes swab PCR covid-19.
Jika hasilnya positif covid-19 di Indonesia, dia akan diisolasi dan ditunda keberangkatan.
Begitu pula, ketika baru mendapat hasil positif di Arab Saudi.
"Jadi, swab-nya dua kali, sebelum keberangkatan dan saat tiba di Arab Saudi," katanya.
BACA JUGA: Kemenag Sebut 13 Jemaah Umrah Indonesia Positif Covid-19
Dari serangkaian protokol tersebut, didapati 58 jemaah positif covid-19 di Indonesia dan ada 46 saat di Arab Saudi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News