Perahu Milik Pelaut Nusantara Jadi Inspirasi Pelaut Dunia

22 Maret 2019 05:54

GenPI.co— Adu cepat perahu yacht di dunia, ternyata mendapat inspirasi dari perahu-perahu nusantara,yang dilihat oleh orang Eropa selama mereka berdagang di kepulauan rempah-rempah di Hindia Timur. 

Horst Liebner, seorang antropolog maritim dari Jerman yang mendapatkan gelar doktor dari Universitas Leeds mengatakan, para pelaut Eropa yang hendak mencari rempah di Maluku takjub melihat perahu-perahu setempat yang dalam waktu singkat bisa memutari perahu mereka sebanyak tiga kali. 

Cepat dan gesitnya perahu nusantara berkat ukurannya yang kecil, dan dillengkapi dengan cadik di sisi perahu sebagai penyelaras arah dan penjaga keseimbangan. Cadik yang berbentuk sayap ini yang akhirnya diadopsi oleh perahu-perahu cepat untuk perlombaan di Eropa.

Sejarah perahu bercadik sejak leluhur penduduk nusantara mulai menyebar di kepulauan Asia Tenggara.

Sejarah perahu bercadik sudah dimulai sejak leluhur penduduk nusantara mulai menyebar di kepulauan Asia Tenggara (sumber: belajar.kemdikbud.go.id)

Pada 50.000 tahun yang lalu leluhur penduduk nusantara telah sampai di daratan Sahul (Papua dan Australia). Artinya, mereka telah berhasil mengarungi lautan dari daratan Sunda. 

Wisata keluarga menggunakan perahu cadik (foto:id.wiktionary.org)

Temuan arkeologis selanjutnya di Papua sebelah barat menunjukkan, pada 30.000 tahun yang lalu leluhur penduduk nusantara sudah menangkap ikan di laut lepas. Lalu pada 20.000 tahun yang lalu terdapat bukti terjadinya pertukaran berbagai benda diantara pulau-pulau di melanesia barat.

Pada abad 500-an para penutur bahasa austronesia yang menjadi induk bahasa Melayu telah menyebar dari Madagaskar sampai polinesia. 

Temuan tersebut menunjukkan bahwa telah ada kegiatan berperahu di laut lepas di nusantara sejak 50.000 tahun yang lalu. Adanya perahu memungkinkan perpindahan manusia dan barang terjadi di antara pulau-pulau.

Umumnya perahu ini terbuat dari jalinan bambu atau sebatang kayu yang dikeruk bagian tengahnya, sehingga membentuk ruang. 

Jenis yang terakhir ini menghasilkan perahu yang lebih tahan lama, namun kurang seimbang di lautan lepas yang bergelombang besar.  Perahu pun kemudian dilengkapi dengan kayu penyeimbang di salah satu atau kedua sisinya. Inilah awal muculnya perahu bercadik.

Perahu bercadik diduga pertama kali berkembang pesat di wilayah timur laut dari laut Jawa, di wilayah yang terletak diantara Bali dan Sulawesi Selatan, kemungkinan besar di kepulauan Selayar dan sekitarnya. 

Kini bila traveler ingin menyaksikan lomba adu cepat perahu tidak perlu menonton yacht, cukup ke Sulawesi dan melihat lomba cepat perahu sandeq. Perahu asli Indonesia yang menginspirasi dunia.






Lomba perahu yacht (foto: asiaatsea.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Robby Sunata
yacht   sandeq   perahu  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co