GenPI.co - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi hingga Kamis pagi (28/1) masih tinggi dan bersifat fluktuatif.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi telah 52 kali menyemburkan awan panas dalam waktu 24 jam terakhir.
BACA JUGA: Gunung Merapi Erupsi Besar, Begini Penjelasan BPPTKG
Jarak luncuran awan panas pun kini semakin jauh.
Sementara, pada periode pengamatan Kamis (28/1) pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB tidak ada luncuran awan panas.
"Pada periode Rabu (27/1) teramati awan panas sebanyak 52 kali, amplitudo maksimal 77 milimeter, durasi 317.80 detik," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan resminya, Kamis (28/1).
Sejauh ini, jarak luncur awan panas terjauh mencapai 3 kilometer dari puncak, dengan arah luncuran ke hulu Kali Krasak dan Boyong.
Selain menyemburkan awan panas, Gunung Merapi juga sempat mengalami guguran lava sebanyak 4 kali.
"Guguran teramati 4 kali dengan jarak luncur maksimum 800 meter, arah barat daya di Kali Krasak, Boyong," ungkapnya.
BACA JUGA: Siaga 3, Gunung Merapi Keluarkan Rona Lava Pijar
Terkait kejadian ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung merapi di tingkat Siaga (Level III) sejak 5 November 2020.
Potensi bahaya yang ada saat ini di antaranya guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News