GenPI.co - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin menggunakan vaksin Sinovac untuk kelompok lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun.
Meski demikian, BPOM memberi peringatan agar vaksinasi untuk lansia dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
BACA JUGA: Mulai Hari Ini, Vaksinasi Covid-19 Diberikan untuk Nakes Lansia
Sebab, menurut BPOM, vaksin Sinovac untuk lansia di atas 60 tahun memiliki efek samping.
Temuan tersebut didasari hasil uji klinik fase 1 dan 2 di China serta fase 3 di Brasil.
Efek samping yang umum terjadi ialah ringan yaitu nyeri, ruam, demam, bengkak, merah pada kulit dan sakit kepala.
Meskipun sudah ada peringatan tentang efek samping tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin justru menyatakan sebaliknya.
Ia mengatakan bahwa tidak ada efek samping khusus yang ditimbulkan oleh para lansia setelah disuntikkan vaksin Sinovac.
"Sama saja, tidak ada (efek samping khusus yang ditimbulkan)," kata Budi, Minggu (7/2).
Menurut Budi, lansia yang memiliki riwayat diabetes ataupun penyakit komorbid lainnya juga tidak perlu melakukan pengecekan kondisi kesehatan sebelum disuntik vaksin.
Sebab, para lansia yang akan divaksin tentunya sudah mengetahui terkait riwayat penyakitnya.
Budi juga menjelaskan bahwa jumlah sasaran vaksinasi covid-19 di Indonesia tidak berubah yaitu sebanyak 181.554.465.
"181 juta itu dihitungnya di atas 18 tahun, jadi angka 181 juta sudah termasuk usia di atas 60 tahun," kata Budi.
Ia mengatakan bahwa target pertama penyuntikan lansia dikhususkan bagi tenaga kesehatan.
BACA JUGA: 1,5 Juta Tenaga Kesehatan Ditargetkan Terima Vaksin Covid-19
Setelah tuntas menyuntik 11.600 tenaga kesehatan lansia, Kemenkes akan mengusahakan menyuntik vaksin ke warga lansia.
"Prinsipnya, berdasarkan izin BPOM, kita akan langsung memvaksinasi semua orang Indonesia di atas 60 tahun," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News