Terungkap, Ini Faktor Positivity Rate Covid di Indonesia Tinggi

21 Februari 2021 12:22

GenPI.co - Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI),  Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa positivity rate Covid-19 di Indonesia saat ini masih tinggi yakni 20 persen.

"Memang perlu kami sampaikan di sini bahwa ada beberapa hal juga yang secara jujur kami lihat masih terjadi dan perlu perbaikan," ujar Budi dalam keterangannya, belum lama ini.

BACA JUGA: Intip Aksi Jahat Emma Stone di Trailer Film Disney Cruella

Lebih lanjut, menurut dia, ada sejumlah faktor yang membuat positivity rate Indonesia meninggi.

Pertama, Kemenkes mengamati bahwa banyak data dari hasil tes swab PCR yang hasilnya negatif, namun tidak langsung dikirim ke sistem data pusat. Sehingga, data yang diterima Kemenkes lebih banyak data kasus positif Covid-19.

"Lalu user interface memasukkan ke sistem aplikasi kita masih rumit. Maka itu mengakibatkan banyak laboratorium yang memasukkan data hasil pemeriksaan yang positif dulu," terangnya.
 
Untuk mengatasinya itu, Kemenkes saat ini tengah memperbaiki user intercafe untuk aplikasi testing agar memudahkan semua laboratorium, RS, dan semua fasilitas kesehatan untuk memasukkan data hasil pemeriksaan.

"Dengan demikian, kami merasa bahwa dengan masuknya lebih banyak data dan lebih lengkap, termasuk data negatif sesudah dites, akan merefleksikan positivity rate yang sebenarnya," jelas dia.

Kedua, menurut Budi ada kemungkinan jumlah pemeriksaan atau testing Covid-19 masih kurang. Sedangkan kasus positif di masyarakat sebenarnya banyak.

Untuk itu, Budi memastikan kemenkes akan memperbanyak pemeriksaan dengan rapid test antigen.

"Agar kita bisa lebih cepat dan lebih banyak mendeteksi kasus positif. Sehingga kita akan lebih cepat tahu apalah orang itu positif atau tidak. Dengan makin meluasnya cakupan pemeriksaan, kami harap ini bisa lebih meggambarkan keadaan sebenarnya," imbuhnya.

BACA JUGA: Petinggi Muhammadiyah Sebut Ada Paradoks dalam Agama di Indonesia

Yang ketiga, Budi mengatakan bahwa masih banyak laboratorium yang belum konsisten memasukkan laporan hasil pemeriksaan mereka. Sebab itu, Kemenkes akan meningkatkan komunikasi dengan laboratorium seluruh Indonesia.

"Kami ingin pastikan data yang dilaporkan lengkap dan ontime. Jadi jangan tertunda terlalu lama sehingga kita bisa lihat positivity rate sebenarnya untuk mengambil kebijakan lebih cepat," tutur dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co