Cerita Perjalanan BBM dari Populer Hingga Lenyap dari Peredaran

19 April 2019 08:32

GenPI.co— BlackBerry Messenger (BBM) mengumumkan akan berhenti beroperasi pada 31 Mei 2019, lewat laman Facebook resminya pada 18 April 2019. 

Informasi ini pun menggemparkan netizen, karena BBM merupakan platform media sosial yang populer pada masanya. 

Industri teknologi yang begitu dinamis, membuat BBM pernah mengalami pasang surut, hingga akhirnya lenyap dari peredaran.

BBM pertama kali diperkenalkan pada 1 Agustus 2005 oleh perusahaan BBM Canada. Aplikasi sosial media tersebut awalnya eksklusif hanya tersedia di perangkat Blackberry. 

Baca juga: Ramai-ramai Kenang BBM, ini Kata Netizen

BlackBerry Messenger bahkan juga menjadi aplikasi pesan instan pertama yang mendukung pengiriman gambar dan file.

Di Indonesia, perangkat BlackBerry mulai banyak digunakan pada 2006. Dua tahun kemudian, perangkat Blackberry semakin populer di berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga sampai anak-anak. 

Sejak saat itu, layanan BlackBerry Messenger pun semakin populer di Indonesia dan di dunia.

Popularitas BBM dinilai wajar, karena pada saat itu BBM belum memiliki saingan. Hingga pada 2011, WhatsApp, Line dan layanan sejenisnya mulai dikenal. Sejak saat itu, popularitas BBM mulai redup.

Pada 2013, BBM mencoba kembali mendulang popularitas dengan membuka diri untuk sistem operasi (OS) Android dan iOS. 

Setahun berselang, aplikasi ini juga merambah ke OS Windows Phone. Aplikasi messenger BBM untuk android terbukti banyak diminati, dan sukses diunduh hingga 100 juta kali lewat Google Play Store. 

Dilansir PhoneArena (4/3), pihak BlackBerry juga menjelaskan jika dari 100 juta pengunduh aplikasinya di Google Play Store, ada 3,7 juta pengguna yang memberikan review. 

Sebanyak 65 persen di antaranya, memberikan penilaian bintang lima yang menandakan kepuasaan dalam menggunakan aplikasi messenger ini.

Pada Juni 2016, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) mengakuisisi lisensi BBM dari BlackBerry Limited. 

Berdasarkan hasil kesepakatan tersebut, BlackBerry Limited akan menyediakan antarmuka pemrograman aplikasi (API) BBM kepada Emtek, sebagai bagian dari kesepakatan enam tahun senilai 207 juta dolar AS.

Sejak memiliki pesaing, BBM sadar bahwa mereka harus menawarkan sesuatu yang baru. BBM memperbaharui platformnya, dan menyediakan berbagai konten dan bahkan membayar aneka tagihan. 

Namun sayangnya, inovasi BBM tersebut belum mampu menyaingi platform pesan instan lainnya. Hingga akhirnya, layanan pesan instan ini benar-benar akan ditutup.

"Kami telah mencurahkan hati dan tenaga kami untuk mewujudkannya, dan kami bangga atas apa yang telah berhasil kami capai hingga saat ini," tulis BBM melalui laman blognya, Kamis (18/4/2019). 

Di Instagramnya, BBM menuliskan kata goodbye.

"Walaupun berat, kini telah tiba waktunya untuk kami beranjak," tulis BBM lagi. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co