Menguak Bukti Kehidupan Ekstraterestrial di Buku Deception Point

GenPI.co - Novelis Dan Brown dikenal selalu mengeluarkan karya yang kontroversial, tetapi juga mengagumkan. 

Salah satu novel Brown yang mampu menempel di ingatan para pembacanya adalah Deception Point.

BACA JUGA: Buku Motivasi A Piece of the Moon, Dibaca Sama Idol K-Pop Loh!

Novel yang rilis pada 2001 itu memang tak sepopuler ‘The Davinci Code’ atau ‘Angel and Demons’. 

Namun, Deception Point sama menariknya dengan kedua novel terlaris Brown tersebut.

Deception Point berkisah tentang penemuan bukti kehidupan ekstraterestrial oleh NASA.

Satelit pemindai kepadatan es NASA berfungsi dan mereka menemukan bongkahan besar meteorit terperangkap sedalam 300 mil di bawah dataran Kutub Utara.

Sayangnya, penemuan itu terjadi menjelang pemilihan Presiden Amerika Serikat antara Senator Sedgewick Sexton dengan petahana Presiden Henry.

Presiden Henry sendiri merupakan sosok yang pro-NASA. Dia selalu menyediakan anggaran pemerintah dalam jumlah yang besar untuk penelitian NASA tiap tahunnya.

Namun, kebanyakan dari proyek itu mandek dan gagal, sehingga hal itu memperkeruh citra diri Presiden Henry selama kampanye.

Di sisi lain, Senator Sexton merasa hal itu merupakan keuntungan politis baginya. 

Dia pun mengambil posisi yang berlawanan dengan presiden, yaitu privatisasi NASA.

Bahkan, Senator Sexton menyatakan pendapat bahwa dirinya sama sekali tak percaya dengan kehidupan di luar bumi.

Tak mau lagi memperburuk posisinya dalam kompetisi, Presiden Henry pun menugaskan seorang analis intelijen, Rachel Sexton, ke Kutub Utara untuk memastikan penemuan NASA itu.

Lucunya, Rachel Sexton adalah seorang skeptis dan putri dari Senator Sedgewick Sexton. 

Presiden Henry menunjuknya dengan alasan agar penilaian yang dilakukan Rachel menjadi objektif.

Deception Point berbeda dari beberapa novel suksesnya, karena tak membahas agama. 

BACA JUGA: Chicken Soup for the Soul Ibu Hebat, Buku Bacaan Terbaik di Rumah

Meskipun demikian, Brown sukses meramu unsur ilmiah, sejarah, dan politik dalam sebuah kisah yang menegangkan.

Tak hanya itu, Brown juga menghadirkan begitu banyak plot twist yang membuat pembaca tak akan menaruh buku sampai mereka sampai di halaman terakhir. (*)