GenPI.co— Taman Nasional Gede Pangrango mengumumkan telah menetasnya telur elang Jawa Nisaetus bartelsi.
Keberadaan anak burung elang Jawa terpantau oleh tim monitoring pada13 april 2019 dan 18 april 2019.
“Lahirnya Sang Penguasa Langit Jawa,” tulis Instagram @kementerianlhk.
Instagram itu juga menjelaskan tim monitoring antusias dengan temuan baru sarang dan anak elang Jawa di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini.
“Alhamdulillah, gembira kuadrat ini mah, sarang baru termasuk anaknya berhasil terpantau,” ucap Mukti salah satu anggota tim monitoring.
Baca juga: Burung Elang Flores yang Menginspirasi Proklamator Soekarno Kian Langka
Masa bertelur elang Jawa berlangsung antara Januari sampai Juni, dengan masa pengeraman telur selama 47 hari.
Elang Jawa membuat sarang di atas pohon-pohon tinggi, 20 sampai 30 meter dari permukaan tanah dan hanya bertelur satu butir.
Sesuai namanya, elang Jawa adalah burung endemik pulau Jawa, tidak ada di tempat lain di dunia. Salah satu habitatnya adalah di lingkungan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Meru Betiri.
Elang Jawa dewasa yang gagah kerap dikaitkan dengan lambang negara Indonesia, Garuda, dan dijadikan maskot satwa langka Indonesia sejak 1992.
Sayangnya, walau memiliki reputasi tinggi, elang Jawa berada dalam kondisi nyaris punah.
Menurut lembaga pelestarian alam international IUCN, elang Jawa berada dalam status terancam punah. Hanya terdapat antara 300 sampai 500 elang Jawa di dunia saat ini.
Keberadaan mereka terancam oleh manusia yang mengubah hutan menjadi pemukiman dan perkotaan, juga perambah hutan yang menebangi pepohonan, serta perubahan hutan menjadi perkebunan dan peternakan.
Musuh lain dari elang Jawa adalah para pemburu, yang hendak menangkap dan menjual elang Jawa di pasar gelap.
Taman Nasional Gede Pangrango sendiri pada Juli 2018 juga menemukan anak elang Jawa di satu sarang di daerah pasir hantap. Penemuan kembali sarang terbaru dengan anak elang Jawa ini, merupakan kabar gembira bagi usaha untuk menambah jumlah jenis burung ini agar tidak punah.
Anak burung elang Jawa (foto: Twitter Taman Nasional Gede Pangrango)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News